Sukses

Pemkot Surabaya Segera Salurkan Sembako untuk Warga Miskin

Program keluarga harapan (PKH) milik pemerintah pusat kini tengah dinaikkan kuotanya untuk penanganan dampak sosial merebaknya wabah COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta - Warga yang masuk golongan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan pekerjaan hariannya terancam terkena imbas pandemi COVID-19 akan mendapatkan bantuan sembako dari Pemerintah Kota Surabaya, Jatim.

"Kami berharap warga yang masuk golongan MBR segera mendaftarkan diri ke pihak RW dan kelurahan setempat agar mendapatkan bantuan sembako dari pemerintah," kata Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya dari Fraksi Gerindra, Ajeng Wira Wati di Surabaya, Jumat, 10 April 2020.

Menurut dia, hasil rapat teleconfrence dengan Dinas Sosial (Dinsos) Surabaya, Kamis 9 April 2020, menyebut program keluarga harapan (PKH) milik pemerintah pusat kini tengah dinaikkan kuotanya untuk penanganan dampak sosial merebaknya wabah COVID-19, dilansir dari Antara.

Sementara Pemkot Surabaya tengah mendaftar ke Kementrian Sosial (Kemensos) untuk penambahan kuota PKH pada Maret 2020.

Ajeng menyebut jumlahnya PKH selama ini 72.034 KK dan diajukan penambahan sebanyak 46.725 KK sehingga total 118.759. Selain itu, lanjut dia, untuk sembako dari Pemkot Surabaya juga ada penambahan, sehingga warga yang khawatir terkena dampak diharapkan segera mendaftar.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Penerima Sembako

Selama ini, ia menilai penyaluran bantuan MBR Sembako dirasa kurang adil karena penerima PKH yang juga terdaftar dalam program MBR bantuan sembako dari Pemkot Surabaya, sehingga pihaknya meminta Pemkot Surabaya untuk mengedepankan azas keadilan agar bantuan tidak double.

"Akan ada perasaan tidak adil karena bantuan masyarakat dari pusat yakni PKH dan kota melalui MBR mungkin sebagian akan menerima double, dan satunya hanya satu bantuan saja. Hal ini masih dipikirkan jalan tengahnya oleh Bappeko dan Dinsos," kata politikus Gerindra ini.

Jumlah MBR yang telah terdata oleh Pemkot Surabaya, kata Ajeng, sebanyak 231.103 KK dan rencananya akan digenapkan oleh Pemkot Surabaya sebanyak 250 ribu.

Alumnus PSDM FISIP Unair ini, menyarankan agar Pemkot Surabaya memakai data BPJS Penerima Bantuan Iuran (PBI) untuk penyaluran bantuan sembako ke MBR di Surabaya agar seluruh warga dapat bantuan sesuai dengan kebutuhan dan tepat sasaran ditengah pandemi COVID-19.