Sukses

Pemkot Surabaya Kembali Perpanjang Kegiatan Belajar di Rumah hingga 18 April 2020

Dinas Pendidikan Surabaya lewat akun media sosialnya mengumumkan perpanjangan kegiatan belajar di rumah.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Pendidikan Kota Surabaya kembali memperpanjang kegiatan belajar di rumah mulai 13 April hingga 18 April 2020.

Mengutip instagram dinas pendidikan Kota Surabaya @dispendiksby, Sabtu (11/4/2020) menulis, perpanjangan kegiatan belajar di rumah ini untuk menguatkan pendidikan karakter bersama keluarga, peserta didik jenjang KB, TK/RA, TPA, PPT/SPS. SD, SMP, SPK, PKBM/SKB, dan LKB negeri dan swasta se-Kota Surabaya untuk belajar di rumah masing-masing. Perpanjangan kegiatan belajar di rumah mulai Senin, 13 April hingga Sabtu, 18 April 2020.

Sebelumnya, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya, M Fikser menuturkan, pihaknya setiap minggu memutuskan untuk kegiatan belajar di rumah sambil melihat perkembangan situasi Corona-COVID-19 di Surabaya.

"Kami umumkan sehari atau dua hari sebelumnya, lalu langsung disampaikan ke kepala sekolah, kemudian kepada guru, wali murid. Ini sudah dua kali diperpanjang,” kata dia, Sabtu, 28 Maret 2020.

Fikser menuturkan, guru-guru diharapkan juga mempersiapkan modul untuk pembelajaran murid-murid selama kegiatan belajar di rumah.

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Dinas Pendidikan Jatim Minta Gedung SD Disiagakan Jadi Ruang Isolasi Pemudik

Sebelumnya, Dinas Pendidikan Jawa Timur meminta sekolah dasar (SD) di tiap daerah ikut serta menyiagakan gedungnya sebagai tempat karantina untuk pemudik yang pulang ke kampung halamannya.

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Wahid Wahyudi mengatakan, upaya ini dilakukan pemerintah provinsi untuk meminimalkan penyebaran virus corona baru (Sars-CoV-2) yang menyebabkan COVID-19 semakin meluas.

"Untuk mengantisipasi pemudik, ibu gubernur berkoordinasi dengan bupati/wali kota, dan dinas pendidikan kabupaten/kota agar mempersiapkan gedung-gedung SD untuk menampung atau tempat karantina bagi masyarakat yang datang dari luar daerah, khususnya sejak 14 hari kedatangan," ujar Wahid, Sabtu 4 April 2020.

Wahid mengatakan, pemakaian gedung SD sebagai tempat karantina pemudik merupakan pilihan terakhir setelah menyiagakan berbagai fasilitas yang ada di kota dan kabupaten. 

Selain itu, tidak semua ruangan di gedung sekolah digunakan, tapi  dipilih ruangan yang sesuai dengan kondisi gedung dan fasilitas yang ada. "Minimal ada karpet untuk istirahat. Protokol kesehatan juga harus diterapkan yakni satu ruangan maksimal 20 orang," kata dia. 

Wahid mengaku belum mengetahui pasti sampai kapan protokol karantina bagi pemudik ini diberlakukan. Ia hanya menduga, proses karantina akan berlangsung hingga angka penyebaran COVID-19 di Jatim turun. "Termasuk proses belajar di rumah juga masih melihat perkembangan kasus COVID-19 ini," ujarnya. 

Sementara itu Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Kota Surabaya, M Aris Hilmi mengungkapkan belum menerima edaran ataupun pemberitahuan dari Dinas Pendidikan Jatim terkait kesiagaan ruangan di SD untuk karantina pemudik. 

"Belum dengar saya, kalau memang ada nanti kami keputusannya kepala dinas, dan juga harus koordinasi dengan dinas kesehatan," ucapnya.

Aris mengungkapkan, sejauh ini kegiatan di SD masih berjalan. Lantaran setiap SD menerapkan kebijakan piket bagi guru dan tenaga kependidikan sekolah yang bertugas. "Jadi tetap ada orangnya di SD itu, jumlahnya berbeda tiap sekolah," kata dia.