Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menggelar video conference dengan Bupati Sampang Slamet Junaidi dan Bupati Sumenep KH Abuya Busyro Karim dari Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu malam (11/4/2020).
Khofifah menanyakan kepada kedua kepala daerah tersebut mengenai resep rahasia mempertahankan zona hijau atau bebas COVID-19.
"Dua daerah yaitu Sampang dan Sumenep masih hijau artinya dua kabupaten ini bisa menjaga belum ada ODP dan PDP," ujar Khofifah.
Advertisement
Mendapatkan pertanyaan tersebut, Bupati Sampang Slamet Junaidi menjawab, jika setiap hari memantau kondisi warga hingga tingkat bawah.
Baca Juga
"Kami turun langsung ke puskesmas, rumah sakit, hingga ke rumah warga. Serta membagikan masker kain buatan warga untuk warga," tutur dia.
Slamet mengatakan, ada sekitar 10.000 Orang Dengan risiko (ODR) yang tetap dipantau. Mereka adalah warga yang kembali dari perantauan.
"Mereka juga termasuk pekerja migran atau TKI dari Malaysia. Ada juga yang baru pulang dari Belanda dan Amerika Serikat," ucapnya.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Di Sumenep Jaga Kekompakan
Sementara itu, Bupati Sumenep KH Abuya Busyro Karim mengatakan, jika pihaknya menerapkan aturan sesuai imbauan pemerintah. "Kami menjaga kekompakan," terangnya.
Di Kota Sumenep setiap warga yang datang telah melalui proses screening untuk pengecekan kesehatan. "Tentu ini memang kesadaran dari masyarakat," ungkap KH Abuya Busro.
Bahkan warga dengan penuh kesadaran menunda pesta pernikahan serta berbagai antisipasi lainnya. Sedangkan dari sisi pemerintahan, forkopimda kompak melaksanakan aturan.
Tidak hanya itu saja. Tiap desa siaga Covid-19. Bahkan pengadaan masker secara swadaya dan alat pelindung semacamnya diupayakan oleh tiap desa. Bupati Sumenep juga telah memesan 500 perekam suhu atau thermo gun serta pengadaan bilik sterilisasi.
Diketahui, 82 orang pendatang kooperatif untuk proses isolasi. Kendati ada yang menolak, tetapi akhirnya mereka patuh. Tentu, kata KH Abuya, semua upaya tersebut di antaranya merupakan peran tokoh desa yang memberi pemahaman.
Advertisement
Khofifah Mengapresiasi
Khofifah mengapresiasi berbagai langkah dua kabupaten tersebut. Forkopimda dua kabupaten setempat melakukan koordinasi intensif hingga tingkat bawah untuk menjaga kesadaran masyarakat agar COVID-19 tidak menyebar.
"Ini merupakan koordinasi antara pemkab secara horizontal dengan forkopimda, koordinasi vertikal ke bawah dengan masyarakat dan bersama informal leader yaitu tokoh masyarakat. Sehingga dua kabupaten itu tidak ada terkonfirmasi positif ataupun PDP," ujar dia.