Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) kembali mendistribusikan 10 ribu alat rapid test atau tes cepat Corona COVID-19 ke seluruh Dinas Kesehatan (Dinkes) kabupaten/kota.Â
"Tadi malam tambahan 10 ribu rapid test lebih difokuskan untuk dinkes," ujar Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu, 12 April 2020.
Dinas kesehatan kabupaten/kota akan mendapat tugas khusus setelah menerima distribusi alat rapid test ini. Yakni melakukan tes massal cepat bagi pemudik atau pekerja migran asal Jatim yang pulang ke kampung halamannya.
Advertisement
"Karena gelombang arus mudik ini akan meningkat, dan yang melakukan pelayanan adalah dinkes," kata Khofifah.
Baca Juga
Sebelumnya, sekitar dua pekan lalu pemprov juga menerima 18 ribu alat rapid test dari pemerintah pusat. Sebanyak 16.600 alat didistribusikan ke 75 rumah sakit rujukan untuk mendeteksi dini diagnosa ODP dan PDP.
"Tahap pertama 16 ribu (16.600 alat) ke Dinkes Jatim dan 75 rumah sakit rujukan," ucap Khofifah.
Dari pendistribusian tahap pertama itu, data per Sabtu, 11 April 2020, sejumlah 11.067 alat rapid digunakan. Hasilnya, sebanyak 266 orang terdeteksi positif virus Corona COVID-19.Â
Â
Â
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Imbauan Khofifah
Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meminta rapid test atau tes cepat Corona COVID-19 dapat segera dirampungkan sehingga mempercepat pelacakan atau tracing. Diharapkan penyebaran Corona COVID-19 tidak makin meluas.
"Sebanyak 16.600 alat rapid test bantuan dari pemerintah pusat sudah dibagikan ke berbagai kabupaten/kota yang terjangkit maupun yang jumlah pasien dalam pengawasannya banyak," ujar Khofifah, Minggu, 5 April 2020.
Dari jumlah tersebut, hingga Minggu malam telah dilakukan sebanyak 6.263 rapid test terkait Corona COVID-19.  "Ada 10.337 peralatan rapid test yang belum digunakan, saya minta segera digelar," ujar Khofifah.
Khofifah mengungkapkan, 16.600 peralatan rapid test yang telah dibagikan sementara ini diprioritaskan untuk orang-orang yang berisiko tinggi, seperti dokter, perawat dan petugas lain yang kesehariannya menangani kasus COVID-19. Dari 6.262 rapid test yang telah digelar, diperoleh hasil 145 orang positif COVID-19. Namun, perlu dilakukan tes lanjutan berupa swab PCR untuk diperoleh hasil pastinya terhadap orang yang hasil tesnya positif tersebut.
Khofifah menuturkan, dari 145 orang yang hasil rapid test-nya positif, setelah dilakukan tes swab PCR, diperoleh hasil empat orang terkonfirmasi positif terinfeksi Corona COVID-19.Â
"Itulah kenapa saya mendesak agar rapid test ini segera dirampungkan, yaitu untuk percepatan tracing (pelacakan) serta penanganan agar penularan COVID-19 tidak semakin meluas," tutur dia.
Â
Advertisement