Sukses

Kasus Corona COVID-19 Bertambah, Bagaimana Langkah Pemkot Surabaya?

Pemkot Surabaya terus berupaya maksimal untuk mencegah penyebaran Corona COVID-19 termasuk mengirim makanan bagi warga ODP, PDP dan OTG.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota Surabaya masih mengkaji untuk menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Meski demikian, pihaknya terus berupaya maksimal mencegah penyebaran virus corona baru (Sars-CoV-2) yang menyebabkan COVID-19.

Hingga 16 April 2020, kasus positif Corona COVID-19 menunjukkan kenaikan. Mengutip laman lawancovid-19, berdasarkan sumber dinas kesehatan Kota Surabaya, total keseluruhan orang dalam pemantauan (ODP) naik menjadi 1.658 orang hingga 16 April 2020. Jumlah ODP bertambah 98 orang dari periode sebelumnya.

Kenaikan juga diikuti jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) yang bertambah 49 orang menjadi 634 orang. Pasien positif Corona COVID-19 bertambah menjadi 246 pasien.

Kabag Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara mengatakan,perubahan status pasien dari ODP, PDP menjadi kasus positif Corona COVID-19 yang terjadi di Surabaya. Apalagi orang tanpa gejala (OTG) juga tinggi sehingga berisiko untuk menularkan kepada warga sekitar. Oleh karena itu, pihaknya masih mengkaji penerapan PSBB melihat data persebaran.

"Masih dikaji melihat data ini sebenarnya peningkatan status dari ODP dan PDP yang terjadi,” ujar Febriadhitya saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Jumat (17/4/2020).

Oleh karena itu, ia mengimbau warga Surabaya untuk meningkatkan imun tubuhnya. Pemkot Surabaya juga rutin memberikan makanan untuk meningkatkan imun tubuh kepada warga berstatus OTG, PDP, dan ODP. Apalagi warga tersebut melakukan isolasi mandiri sehingga Pemkot Surabaya menyerahkan langsung makanan tersebut kepada warga

"Selain itu kami juga berikan permakanan sebanyak tiga kali, berikan telur dan jamu. Ini juga diberikan dengan menerapkan physical distancing,” tutur dia.

Untuk mencegah penyebaran Corona COVID-19 ini, Pemkot Surabaya bersama tim gabungan termasuk pihak kepolisian mengoptimalkan operasi untuk langsung membubarkan kerumunan di warung kopi dan kafe.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Risma Rutin Kirim Pokak dan Telur Rebus bagi Warga ODP, OTG dan PDP

Mengutip laman Surabaya.go.id, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menuturkan, berdasarkan data milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, sebagian besar warga Kota Pahlawan yang statusnya sebagai OTG mengalami lompatan lebih tinggi terkonfirmasi atau positif Covid-19. Sebab, OTG ini seolah-olah badannya sehat dan tidak mengalami gejala Covid-19 apapun.

"Jika dibandingkan dengan ODP dan PDP memang jauh lebih tinggi, karena kalau yang ODP dan PDP itu sudah dalam pengawasan dan perawatan," kata Wali Kota Risma di Dapur Umum, Taman Surya Balai Kota Surabaya, Kamis, 16 April 2020.

Dia menuturkan, kondisi itulah yang sebenarnya dapat menularkan orang-orang yang ada di sekelilingnya. Makanya, sesuai anjuran dokter, ia pun meminta agar warga selalu menjaga stamina tubuh dengan mengkomsi air hangat. “Sesuai saran dokter bahwa kita selalu harus minum air hangat dan kita jaga tubuh agar selalu fit staminanya,” lanjut dia.

Oleh karena itu, Risma bersama jajarannya bersama-sama bahu membahu membuat minuman tradisional pokak dan merebus telur di dapur umum. Minuman tradisional dan telur rebus itu pun dibagi-bagikan kepada warga yang statusnya ODP, PDP, dan OTG setiap hari tanpa terkecuali. Harapannya, stamina tubuh mereka semakin kuat untuk menghadapi virus baru ini.

"Minuman pokak ini berbahan dasar jahe, sereh, kapulaga, kayu manis. Rasanya enak manis, sedikit pedas dari jahenya. Ini kita masak selama 3 jam. Telurnya kalau kolesterol bisa dimakan putih telurnya saja,” ungkapnya.

Di samping itu, Risma juga terus berpesan agar warga mentaati phsycal distancing. Apalagi jika di dalam suatu  rumah, terdapat salah satu anggota keluarga yang berstatus sebagai positif. Maka, seluruh anggota keluarga yang berada di rumah tersebut masuk dalam kategori ODP, PDP dan OTG.

"Jangan lupa menggunakan masker, jaga kebersihan terus menerus dan gunakan kebutuhan pribadi. Jangan digunakan bersama-sama. Mari bersama-sama mencegah penularan Covid-19 ini,” ungkap dia.