Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengatakan, ruang observasi berbasis desa maupun kelurahan dan kecamatan saat ini total ada sebanyak 6.343 atau setara dengan 74,5 persen.
"Berarti kita masih membutuh keikut sertaan lebih luas lagi 25,5 persen," ujar Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, ditulis Sabtu, (18/4/2020).
Khofifah berharap setiap desa dan setiap kelurahan di seluruh Jawa Timur memiliki ruang observasi. "Ruang obervasi itu tidak hanya bagi mereka yang baru pulang dari epicentrum, dari epicentrum itu bisa saja dari Jabodetabek, bisa saja PMI (Pekerja Migran Indonesia) kemarin dan seterusnya," ucapnya.Â
Advertisement
"Tetapi juga sebetulnya ruang observasi ini bisa saja untuk ODP di masing-masing daerah yang dipetakan," ujar Khofifah didampingi Ketua DPRD Jatim Kusnadi.Â
Baca Juga
Khofifah mengatakan, berdasarkan peta sebaran kabupaten maupun kota, bisa dilihat bahwa ada sejumlah desa dan kelurahan yang sudah 100 persen.Â
Di antaranya, Banyuwangi, kemudian Kabupaten Sumenep, Ponorogo, Magetan, Ngawi, Trenggalek, Bojonegoro, Mojokerto Kabupaten dan Kota.Â
"Kami menyampaikan terima kasih bahwa mereka sudah memberikan langkah - langkah preventif yang cukup maksimal dibuktikan dengan kesiapsiagaan mereka yang sudah 100 persen menyiapkan ruang observasi," ucap Khofifah.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Update Kasus Corona COVID-19 di Jawa Timur hingga 17 April 2020
Sebelumnya, jumlah kasus pasien positif Corona COVID-19 terus bertambah di Jawa Timur, dari 514 kini menjadi 522 orang. Namun, tren penambahan tersebut selama dua hari terakhir terus menurun.
Kemarin lusa pada 15 April 2020, ada penambahan 25 pasien positif, tetapi sehari setelah itu cuma ada penambahan 15 orang saja. Sedangkan hari ini hanya ada 8 orang yang terkonfirmasi Corona COVID-19.
Delapan pasien itu berasal dari Kota Surabaya empat orang, dan satu orang masing-masing dari Kabupaten Malang, Bangkalan, Sidoarjo, dan Lamongan.
"Dari 522 orang yang positif ada sebanyak 378 orang yang masih di rawat," ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat, 17 April 2020.
Sementara untuk jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Jatim ada 1.826 orang, dan 1.014 orang di antaranya masih dalam pemantauan. Sedangkan Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 15.942 orang, dan yang masih dipantau ada 7.278 orang.
Merujuk pada terus meningkatnya kasus Corona COVID-19 di Jatim, Khofifah memohon kepada masyarakat agar tidak keluar rumah, terkecuali ada urusan sangat penting seperti kebutuhan logistik, kesehatan, prekonomian atau perdagangan.
"Kalau kita mencegah diri kita, sama halnya mencegah diri kita dari penyebaran orang lain. Maka itu di rumah saja, dan keluar rumah hanya seperlunya, dan wajib pakai masker. Jika keperluannya sudah selesai, segeralah pulang," pungkas Khofifah.
Advertisement