Liputan6.com, Jakarta - Bandara internasional Juanda (Bandara Juanda), Sidoarjo, Jawa Timur akan menerapkan pembatasan jam operasional dan downsizing area terminal.
Perubahan jam operasional Bandara Juanda dari pukul 05.00-23.00 WIB menjadi pukul 05.00 WIB-21.00 WIB. Perubahan jam operasian itu berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor: PM 18 Tahun 2020 tentang pengendalian transportasi dalam rangka pencegahan penyebaran COVID-19.
Manajemen Bandara Juanda telah mengkoordinasikan hal itu dengan pihak maskapai, otoritas bandara dan Perum LPPNPO selaku pemandu dan pengatur lalu lintas udara.
Advertisement
Baca Juga
General Manager Bandar Udara Internasional Juanda Kolonel Laut (P) Heru Prasetyo menuturkan, terkait pembatasan jam operasional terdapat tujuh penerbangan yang terdampak karena tiba dan berangkat di atas pukul 21.0 WIB.
Penerbangan itu antara lain dua penerbangan tujuan Makassar yang dilayani maskapai Lion Air dan Batik Air. Kemudian satu penerbangan tujuan Balikpapan yang dilayani Sriwijaya Air. Lalu empat penerbangan dari Jakarta yang dilayani oleh maskapai Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, dan Citilink.
"Kami telah menyosialisasikan perubahan ini kepada pihak maskapai pada 17 April 2020 agar dapat dilakukan _retimed flight_ sehingga saat pelaksanaannya proses alur penumpang yang berangkat ataupun datang tidak terhambat,” ujar Heru, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Senin (20/4/2020).
Heru mengimbau kepada para calon penumpang baik yang akan terbang maupun tiba di Bandara Internasional Juanda untuk mengecek kembali jadwal penerbangan.
"Kami mengimbau kepada para calon penumpang yang melakukan penerbangan di atas pukul 21.00 WIB untuk memastikan kembali jadwal penerbangannya agar tidak terjadi kesalahan jam terbang. Untuk informasi lebih lanjut, para penumpang juga dapat menghubungi contact center maskapai. Selain itu, pengguna jasa juga dapat mengubungi contact center 172 kami,” ujar Heru.
Untuk strategi downsizing area saat ini di T1 area keberangkatan hanya dioperasikan gate 1-7. Hal ini karena terjadi penurunan jumlah penumpang mulai akhir Maret hingga kini.
"Selama kuartal I kemarin kami melayani 3,6 juta penumpang atau turun sebesar 8,14 persen dibanding tahun lalu yang mencapai 3,9 juta penumpang. Sementara data pergerakan pesawat di kuartal I sejumlah 31 ribu pergerakan atau tumbuh 4,05 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sejumlah 30 ribu pergerakan," ungkapnya.
Berdasarkan data kinerja operasional selama April, pergerakan pesawat dan penumpang pun mencatatkan penurunan jumlah. Selama 1-18 April, penumpang yang dilayani sejumlah 178 ribu atau turun sebesar 73 persen dibanding periode sama tahun lalu yakni sejumlah 683 ribu penumpang. Sedangkan untuk jumlah pesawat sejumlah 2,8 ribu pergerakan atau turun 51 persen dibanding tahun lalu sejumlah 5,8 ribu pergerakan pesawat.
"Sehingga mencermati hal tersebut secara korporasi kami harus mengambil kebijakan berupa _downsizing area_ untuk mengefisienkan alat produksi namun tidak mengurangi kualitas layanan dengan standar keselamatan dan keamanan penerbangan," kata Heru.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Bandara Juanda Pindahkan Operasional Penerbangan Domestik ke Terminal 1 Mulai 22 April
Selain itu, Bandara Juanda juga memindahkan sementara operasional penerbangan domestik dari Terminal 2 (T2) ke Terminal 1 (T1) terhitung mulai Rabu, 22 April 2020.
Pemindahan sementara ini juga merupakan upaya untuk mengantisipasi agar tidak meluasnya pandemi terhadap sebagian karyawan maskapai yang msh beroperasi di T2.
Selain itu, upaya ini juga ditempuh manajemen guna optimalisasi alat produksi sekaligus efisiensi kegiatan operasional di tengah menurunnya trafik penumpang akibat pandemi Covid-19 dengan tetap memperhatikan prinsip keselamatan, keamanan, pelayanan, dan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku.
Adapun penerbangan domestik yang akan dipindahkan sementara dari T2 ke T1 yaitu penerbangan domestik yang dilayani oleh maskapai Garuda Indonesia dan AirAsia. Dengan kepindahan ini maka seluruh penerbangan domestik dari dan ke Bandar Udara Internasional Juanda akan dilayani di Terminal 1.
Sementara untuk penerbangan internasional, walaupun mayoritas maskapai telah menghentikan penerbangan internasional, tetap dilayani di T2. Di antaranya yaitu penerbangan internasional yang melayani penanganan kesehatan dan pemulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) akibat berhenti beroperasinya perusahaan di negara tempat mereka bekerja.
"Melihat situasi saat ini, kami tentu beradaptasi. Pemindahan sementara ini tidak hanya sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 namun juga sebagai bentuk mengoptimalkan kinerja alat produksi. Maka dari itu perlu dilakukan hal-hal yang merupakan bagian dari optimalisasi pengendalian pengawasan arus pesawat dan penumpang guna meminimalisir penyebaran Covid-19 serta sebagai upaya efisiensi operasional bandara."kata dia.
"Kondisi ini bersifat sementara, artinya jika keadaan sudah kembali normal maka tidak menutup kemungkinan operasional akan kembali lagi ke Terminal 2. Kami merencanakan perpindahan ini hingga September nanti," lanjut Heru.
Advertisement