Sukses

Imbas Kit Reagen Habis, RS Unair Hentikan Pemeriksaan Swab COVID-19

Tim Satgas Corona RSUA, dr Alfian Nur Rosyid SpP membenarkan akan kabar habisnya kit reagen di ITD Unair.

Liputan6.com, Jakarta - Institute Topical Disease (ITD) Universitas Airlangga (Unair) kehabisan kit reagen, yang merupakan salah satu komponen untuk pemeriksaan Corona COVID-19. Hal itu membuat sejak 20 April 2020, Rumah Sakit Universitas Airlangga tidak bisa periksa sampel COVID-19.

Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) Surabaya pun menghentikan pemeriksaan swab COVID-19. Melalui surat pengumuman nomor 152/UN3.9.4/TU/2020, Kepala ITD Unair Prof Maria Inge Lusida menyampaikan jika telah melakukan pemesanan kit reagen sejak 24 Maret 2020.

Namun, hingga kini kit reagen tersebut belum sampai di ITD Unair. Tim Satgas Corona RSUA, dr Alfian Nur Rosyid SpP membenarkan akan kabar habisnya kit reagen di ITD Unair. Bahkan hal sama juga dialami Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya.

"Iya saat ini kami tidak bisa melakukan pemeriksaan karena kehabisan kit reagen. Di BBLK juga sama. Bahkan di sana lebih dulu kehabisan kit reagen," ujar dia.

Dia menuturkan, sejak 20 April 2020 RSUA tidak bisa memeriksa sampel untuk pasien COVID-19. Padahal jumlah pasien yang mengantre untuk pengambilan swab per harinya minimal mencapai 50 orang.  

"Kami belum tahu kapan akan bisa lagi, karena kami juga menunggu dan hanya melakukan pemeriksaan skrining. Yang menguji swab dari ITD. Ya mudah-mudahan bisa secepatnya kit reagen tersedia," ujarnya.

Alfian menuturkan, kit reagen merupakan salah satu komponen utama dari PCR (Polymerase Chain Reaction).  Tes PCR ini berfungsi untuk memeriksa amplifikasi asam nukleat virus dengan teknologi sehingga bisa diketahui ada atau tidak genotipe virus.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Perkembangan Situasi Corona COVID-19 pada 20 April 2020

Sebelumnya, dinamika kasus penyebaran Corona COVID-19 tidak ada penambahan alias nihil di Jawa Timur (Jatim). Alhasil, total kasus saat ini masih 588 positif. Dari total tersebut sejumlah 433 masih dalam perawatan.

"Hari ini tidak ada penambahan kasus jadi totalnya masih sama yaitu 588 orang dan yang masih dirawat 433 orang," ujar Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin malam, 20 April 2020.

Dari total kasus yang ada, lima sebaran pasien terbanyak masih ada di Surabaya dengan 299 kasus terkonfirmasi positif. Kemudian Sidoarjo 57 kasus, Lamongan 28 kasus, Gresik 20 kasus dan Kabupaten Malang 18 kasus.

Terkait Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Jatim tercatat ada 2.143 pasien. Namun yang masih dalam pengawasan 1.200 pasien. Kemudian, 16.760 berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP). Tapi yang masih dipantau 6.718 orang saja.

"Kemudian PDP 2.143, diawasi 1.200 orang, ODP 16.770 orang dipantau 6.718," tutur dia.