Liputan6.com, Surabaya - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur (Jatim) menerjunkan sebanyak 11.217 personel dalam Operasi Ketupat Semeru 2020 yang digelar pada Jumat, 24 April 2020-30 Mei 2020.
Wadirlantas Polda Jatim, AKBP Pranatal Hutajulu mengatakan, pada operasi tersebut pihaknya mendirikan pos cek poin di pintu masuk wilayah provinsi dan kota/kabupaten. Ini untuk mencegah meluasnya penyebaran COVID-19 seperti arahan Presiden Joko Widodo.
"Ada 11.217 personel yang diterjunkan serta tersebar di 185 pos pengamanan, 52 pos pelayanan, 183 pos-pos cek poin dan pos pantau," kata Pranatal di Mapolda Jatim, Kamis (23/4/2020).Â
Advertisement
Baca Juga
Pada operasi tersebut, Polda Jatim akan melakukan penyekatan di delapan titik yang ada di jalur masuk wilayah Jatim yakni, perbatasan Tuban dan Rembang, perbatasan Bojonegoro dengan Cepu, perbatasan Kali Mantingan dengan Sragen yang jalur arteleri sertabperbatasan Ngawi Mantingan dengan Sragen jalur tol.
Selanjutnya, perbatasan Kabupaten Magetan dengan Kalianyar, perbatasan Kabupaten Ponorogo dengan Wonogiri, perbatasan Kabupaten Pacitan dengan Wonogiri, dan pintu masuk melalui pelabuhan laut yaitu pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi.
Selain itu akan ada pemilahan pada kendaraan barang maupun kendaraan yang mengangkut penumpang termasuk kendaraan pribadi maupun umum.
"Khusus untuk kendaraan yang mengangkut penumpang baik pribadi ataupun umum, apabila penumpang bukan warga Jatim akan kami minta untuk kembali kejalur asalnya," kata dia.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Dishub Jatim Lakukan Penyekatan di 9 Titik
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jatim, Nyono mengatakan untuk mengantisipasi membeludaknya pemudik di tengah pandemi COVID-19, pihaknya menyiapkan langkah antisipasi dengan cara penyekatan di sembilan titik.Â
Sembilan titik yang dimaksud berada di jalur Rembang-Tuban, Cepu-Bojonegoro, Sragen-Ngawi, Magetan-Karangaanyar, Wonogiri-Ponorogo, Jogja-Pacitan-Solo, Banyuwangi, hingga di beberapa pintu tol.
"Ditlantas Polda (Jawa Timur) itu akan melakukan penyekatan di sembilan titik. Itu berlangsung mulai 24 April sampai 31 Mei 2020," ujar Nyono di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu malam, 22 April 2020.
Nyono juga mengatakan, berdasarkan perintah dari Kakorlantas Mabes Polri, penjagaan di sembilan titik yang dilakukan penyekatan tersebut akan dilakukan jajaran Ditlantas Polda Jatim dan melibatkan jajaran TNI serta 14 organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkup Pemprov Jatim.
Sebelum 24 April, lanjut Nyono, pihaknya juga akan melajukan penyisiran di jalur-jalur alternatif menuju Jawa Timur. Nantinya, lanjut Nyono, di jalur alternatif juga akan dilakukan penyekatan. Dikhawatirkan, di jalur utama gelombang pemudik bisa dikendalikan, tetapi di jalur-jalur alternatif malah membludak.
"Itu jalur alternatif itu akan kita sisir, kita kerja sama dengan Polres setempat. Nanti penyekatan juga tidak hanya di jalur darat. Tapi juga penyekatan di moda-moda yang lain. Seperti kereta api, penyebrangan, angkutan udara, dan yang lainnya," ujar Nyono.
Nyono belum bisa memastikan berapa jumlah personel yang akan dikerahkan untuk mengantisipasi gelombang pemudik tersebut. Alasannya, karena pihaknya masih menginventarisir kekuatan yang ada. Dia hanya memastikan, di titik-titik pemeriksaan itu akan dijaga tim lengkap, mulai polisi, TNI, Dishub, Satpol PP, Dinkes, dan sebagainya.
"Nanti juga dilakukan pengecekan suhu tubuh, social distancing, dan sebagainya. Kalau enggak melakukan itu sanksinya dikembalikan atau disuruh mutar balik. Ini sudah tahap sosialisasi, penerapan mulai 24 April 2020," kata Nyono.
Â
Advertisement