Liputan6.com, Surabaya - Sebanyak 164 santri dari Temboro, Magetan Jawa Timur asal Malaysia akan dipulangkan melalui bandara Juanda Surabaya. Pemulangan para santri ini merupakan keingingan Pemerintah Malaysia untuk mengevakuasi warganya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov Jatim Heru Tjahjono menuturkan, yang akan dipulangkan ke Malaysia berjumlah sekitar 164 orang santri. Sebelum dipulangkan, para santri tersebut akan dilakukan rapid test lagi. Rencananya, para santri ini, dipulangkan pada Senin, 27 April 2020.
"Senin pagi di rapid test lagi sebelum berangkat ke bandara. Pukul 08.30 WIB sampai di bandara, berangkat dari Magetan menggunakan bus," kata Heru di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu malam (25/4/2020).
Advertisement
Baca Juga
Heru menuturkan, dari Magetan, para santri akan menempuh jalan darat dengan menggunakan 10 bus secara beriringan.Â
"Untuk penerapan physical distancing, 1 bus hanya akan diisi sekitar 15 penumpang saja. Di dalam pesawat nanti akan ditangani oleh Dinas Kesehatan Malaysia," ujar Heru.Â
Â
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Update Kasus Corona COVID-19 di Jatim pada 25 April 2020
Sebelumnya, kasus positif Corona COVID-19 bertambah cukup signifikan di Jawa Timur (Jatim). Data terbaru ada 78 orang yang terkonfirmasi positif sehingga total mencapai 786 kasus.
78 kasus tersebut berasal masing-masing satu pasien dari Kabupaten Lumajang, Kota Batu, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Gresik,Kabupaten Banyuwangi, Kota Probolinggo, Kota Malang, dan Kabupaten Lamongan.
Selain itu, tujuh pasien di Kabupaten Sidoarjo, dua di Kota Kediri, 41 di Kota Surabaya, empat di Kabupaten Malang, dan 16 di Kabupaten Magetan,
“Dari total 768 kasus positif, masih ada 544 pasien yang masih dalam perawatan," kata Sekda Provinsi Jatim Heru Tjahjono di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu (25/4/2020) malam.
Heru mengatakan, berdasarkan peta persebaran Corona COVID-19 di Jatim, terdapat 2.578 kasus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan yang masih diawasi ada 1.329 orang.
"Sedangkan Orang Dalam Pengawasan (ODP) ada 18.136 kasus dengan orang yang masih dipantau ada 5.983 orang," ujar Heru.Â
Advertisement