Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) melalui Ketua Gugus Tugas Kuratif Penanganan Covid-19 Jatim, Joni Wahyuhadi menyampaikan telah mendistribusikan reagen Polymerase Chain Reaction (PCR) kit untuk tiga laboratorium di Surabaya pada Jumat 24 April 2020.
Tiga laboratorium pemeriksa itu antara lain Lembaga Penyakit Tropis (LPT/Institute Tropical Disease/ITD) Unair, Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya, dan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Surabaya.
"Kesiapan provinsi Jatim tentang diagnostik terhadap Covid-19, InsyaAllah ke depan PCR sudah tidak ada masalah lagi. Nanti malam juga akan datang dari Jakarta, jumlahnya cukup banyak, ada 40 ribu PCR kit," ujarnya di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu, 25 April 2020.
Advertisement
Baca Juga
Joni mengatakan, PCR kit itu akan didistribusikan ke empat titik di Surabaya. Selain ke ITD Unair, BBLK, dan BTKLPP Surabaya, PCR kit itu juga akan didistribusikan ke RSUD dr Soetomo Surabaya.
"Jadi, mulai sekarang, RSUD dr Soetomo bisa membantu pemeriksaan PCR, biar diagnostiknya bisa lebih cepat," kata dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
RS Unair Hentikan Pemeriksaan Swab COVID-19
Sebelumnya, Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) menghentikan pemeriksaan swab COVID-19 menyusul habisnya kit reagen di Institute Topical Disease (ITD) Unair.
Melalui surat pengumuman nomor 152/UN3.9.4/TU/2020, Kepala ITD Unair Prof Maria Inge Lusida menyampaikan jika telah melakukan pemesanan kit reagen sejak tanggal 24 Maret 2020. Namun, hingga saat ini kit reagen tersebut belum sampai di ITD.
Tim Satgas Corona RSUA, dr Alfian Nur Rosyid SpP membenarkan akan kabar habisnya kit reagen di ITD Unair. Bahkan hal yang sama juga dialami Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya.
"Iya saat ini kami tidak bisa melakukan pemerikaan karena kehabisan kita reagen. Di BBLK juga sama. Bahkan di sana lebih dulu kehabisan kit reagen," ujar dia.
Dia mengungkapkan, sejak 20 April 2020 RSUA tidak bisa melakukan pemeriksaan sampel untuk pasien COVID-19. Padahal jumlah pasien yang mengantre untuk pengambilan swab per harinya minimal mencapai 50 orang.
"Kami belum tahu kapan akan bisa lagi. Karena kami juga menunggu dan hanya melakukan pemeriksaan skrining. Yang menguji swab dari ITD. Ya mudah-mudahan bisa secepatnya kit reagen tersedia," ujarnya.
Alfian menuturkan, kit reagen merupakan salah satu komponen utama dari PCR (Polymerase Chain Reaction). Tes PCR ini berfungsi untuk memeriksa amplifikasi asam nukleat virus dengan teknologi. Sehingga bisa diketahui ada atau tidak genotipe virus.
Advertisement