Liputan6.com, Jakarta - Provinsi Jawa Timur berhasil meraih predikat tercepat dalam pencairan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) se-Provinsi di Indonesia. Pencairan DD tersebut terjadi di Kabupaten Jombang.
BLT-DD tersebut kemudian diserahkan kepada 224 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari 2 desa yaitu desa Bawangan dan Desa Kebonagung, Kecamatan Ploso, Jombang, Jawa Timur.
Bupati Jombang Mundjidah Wahab menyerahkan BLT-DD itu secara simbolis kepada 4 KPM yang disaksikan langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat acara Megengan Online di Gedung Negara Grahadi, Minggu 26 April 2020.
Advertisement
Baca Juga
Selanjutnya Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memberikan apresiasi dan penghargaan kepada Bupati Jombang, para Kepada Desa dan Pendamping Desa yang telah bekerja maksimal sehingga BLT-DD bisa disalurkan tepat waktu.
"Mudah-mudahan bantuan senilai Rp 600 ribu per bulan selama 3 bulan ini dapat dimanfaatkan baik untuk kebutuhan hidup sehari-hari agar masyarakat bisa tenang menyambut bulan suci Ramadlon dan nantinya bisa merayakan Idul Fitri dengan tenang meskipun dalam susana keprihatinan COVID-19 saat ini," ujar Khofifah.
Alokasi DD Jawa Timur tahun 2020 ini mengalami penyesuaian akibat realokasi APBN untuk penanganan COVID-19, dari semula sebesar Rp 7,654 triliun berkurang menjadi Rp 7,570 triliun. Potensi maksimal unt BLT-DD bisa mencapai Rp 2,285 triliun untuk 1.265.845 keluarga miskin dan terdampak COVID-19 di 7.724 Desa.
Â
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Pecahkan Rekor Nasional
Di tempat terpisah, melalui sambungan telepon, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar menyampaikan bahwa Jatim telah mengawali penyaluran BLT-DD secara nasional. "Jawa Timur telah memecahkan rekor," kata Halim.
Sementara itu, Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemendesa PDTT juga memuji Jawa Timur bisa menyalurkan BLT-DD secepat ini.
"Rasanya Jatim menjadi contoh bagi Provinsi lain dalam penyaluran BLT DD bisa dengan cepat dan disalurkan secara non tunai (cash less) menggunakan Bank milik daerah," ujar Taufik Madjid.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Jombang menyerahkan secara langsung kepada empat keluarga miskin terdampak COVID-19 yang belum menerima bantuan PKH, BPNT, Bansos Tunai dan Kartu Prakerja dari Pemerinta.
Mereka adalah Ngadiono dan Layli Syarifah dari Desa Bawangan yang sehari-hari bekerja buruh serabutan; Pak Atok Lukman sehari-hari bekerja jualan tahu bulat serta Sulistiono penjual sosis di Pondok Pesantren yang saat ini diliburkan karena COVID- 19, sehingga tidak bisa jualan, keduanya dari Desa Kebonagung Jombang.
Advertisement