Sukses

Penjelasan Pemprov Jatim Terkait Klaster Baru di Malang

Ketua Tim Tracing Gugus Tugas Covid-19 dr Kohar Hari Santiso mengaku masih mendalami klaster di Malang.

Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengakui ada klaster baru yang muncul di Malang, Jawa Timur. Penyebaran dari klaster ini diprediksi cukup banyak. 

"Apa yang terjadi pada klaster baru di Malang ini di antara lain adalah pasien yang memang minta pulang, dan setelah di rumah dapat dua hari, dan meninggal," ujar Khofifah ditulis, Sabtu (2/5/2020). 

Klaster ini, kata Khofifah Indar Parawansa, ditengarai menyebar di sebuah pasar di Malang. Hanya saja tidak disebutkan gamblang pasar yang dimaksud. "Tenaga kesehatan ada yang kemudian tertular. Kemudian ketika ke pasar juga ada yang tertular," terangnya. 

Ketua Tim Tracing Gugus Tugas Covid-19 dr Kohar Hari Santiso mengaku masih mendalami klaster di Malang. Dari hasil tracing sementara, ada 41 orang yang dilakukan rapid test. Hasilnya tiga orang reaktif, atau positif menurut tes cepat. 

Dirut RSUD Saiful Anwar itu menyebutkan, akan melakukan tracing atau pelacakan lebih jauh lagi. Mengingat aktivitas pasien awal berada di salah satu pasar. Kemungkinan masih ada pasien lain yang tertular virus SARS CoV-2 tersebut di Malang, Jawa Timur

"Seperti gubernur sampaikan ada salah satu di luar Surabaya, seorang pedagang, kemudian dia riwa riwi dari Surabaya (Malang), sakit, diisolasi, dan tadi sudah menyebar beritanya di Malang," kata Kohar di Gedung Negara Grahadi, Jumat malam. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Update Corona COVID-19 di Jatim pada 1 Mei 2020

Sebelumnya, jumlah kasus pasien positif Corona COVID-19 menembus angka 1.000 kasus di Jawa Timur (Jatim). Terbaru ada penambahan 80 orang yang terkonformasi positif Corona COVID-19 sehingga total menjadi 1.031 orang. 

Dari 80 tambahan kasus baru Corona COVID-19 itu, 58 kasus di antaranya dari Surabaya, delapan di Sidoarjo, tiga di Gresik. Kemudian dua kasus masing-masing di Lumajang dan Pacitan, serta satu kasus baru masing-masing di Kabupaten Pasuruan, Bangkalan, Probolinggo, Magetan, Lamongan, Nganjuk dan Bojonegoro.

"Surabaya sudah 496 positif, Sidoarjo 110, Magetan 46, Lamongan 43, Kabupaten Malang 34, Gresik 30. Itu enam besar daerah banyak positif di Jatim," ujar Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya Surabaya, Jumat malam (1/5/2020).

Berdasarkan peta persebaran Corona COVID-19 di Jatim, 1.031 pasien positif tersebut terdiri dari 496 dari Surabaya, 34 Kabupaten Malang, 17 Kota Malang, 3 Kota Batu, 46 dari Magetan, 110 dari Sidoarjo, 25 Kabupaten Kediri, 9 Kota Kediri, 30 Gresik, 8 Kabupaten Blitar, 1 Kota Blitar, 23 Lumajang, 11 Jember, 12 Situbondo, 2 Bondowoso, 3 Banyuwangi, serta 10 Pamekasan.

Kemudian 22 Tulungagung, 7 Jombang, 11 Nganjuk, 4 Kabupaten Madiun, 9 Ponorogo, 2 Trenggalek, 43 Lamongan, 12 Bangkalan, 6 Pacitan, 9 Bojonegoro, 4 Tuban, 16 Kabupaten Pasuruan, 5 Kota Pasuruan, 19 Kabupaten Probolinggo, 9 Kota Probolinggo, 5 Sumenep, 6 Kabupaten Mojokerto, 1 Kota Mojokerto dan 1 Ngawi.

"Teman-teman awak media minta tolong ajak masyarakat lebih disiplin lagi mematuhi protokol kesehatan, terutama titik episentrum seperti Surabaya,” ucap Khofifah. 

Selain tambahan positif Corona COVID-19, hari ini jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) di Jatim juga meningkat mencapai 3.131 orang, yang saat ini masih diawasi tinggal 1.626 orang. Kemudian ada 19.585 orang dalam pemantauan (ODP), dan yang masih dipantau sebanyak 5.540 orang.