Sukses

Pengumuman Kelulusan Siswa SMA/SMK Dilakukan Secara Daring di Jatim

Kepala sekolah akan menugaskan wali kelas dalam memberikan informasi kepada peserta didik masing-masing melalui grup layanan pesan singkat dan laman milik sekolah terkait kelulusan.

Liputan6.com, Jakarta - Dinas Pendidikan Jawa Timur melarang peserta didik untuk melakukan kegiatan yang berkaitan dengan perayaan kelulusan. Selain itu, Dinas Pendidikan Jawa Timur juga mengumumkan kelulusan siswa SMA/SMK pada 2 Mei 2020 melalui daring di laman resmi milik masing-masing satuan pendidikan. Hal ni mengingat semakin meluasnya COVID-19.

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Wahid Wahyudi menuturkan, terkait pengumuman itu kepala sekolah akan menugaskan wali kelas dalam memberikan informasi kepada peserta didik masing-masing melalui grup layanan pesan singkat dan laman milik sekolah. 

"Untuk ijazahnya akan diberikan secara daring. Karena pendaftaran ke sekolah-sekolah juga daring. Fisik (ijazah) tetap bisa diambil dengan menerapkan protokol kesehatan. Pendaftaran ke perguruan tinggi atau untuk kegunaan lainnya tidak harus menyetorkan secara fisik. Akan tetapi bila diperlukan bisa diambil di sekolahnya," ujar dia seperti dikutip dari Antara, Sabtu (2/5/2020).

Sedangkan untuk penentuan kelulusan, hal tersebut diserahkn kepada masing-masing satuan pendidikan. Namun, indikator kelulusan tetap mengacu pada nilai ujian sekolah berbasis komputer dan smartphone (USP-BKS), nilai rata-rata rapor, dan nilai praktikum.

"Mengingat kondisi saat ini masih dalam darurat COVID-19. Saya meminta kerja sama kepala sekolah untuk melarang peserta didik untuk melakukan kegiatan yang berkaitan dengan perayaan kelulusan. Seperti corat-coret seragam, berkonvoi dan melakukan hal negatif," tutur dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Meminta Kepala Sekolah Bekerja Sama dengan Wali Murid

Wahid juga meminta kepala sekolah agar bekerja sama dengan para wali murid untuk mengawasi dan memastikan putra-putri berada di rumah.  Dia mengemukakan, kelulusan tahun ini sedikit berbeda dibanding tahun sebelumnya. Lantaran UN 2020 ditiadakan. Oleh karenanya dalam pemetaan kualitas sekolah akan dilakukan di tingkat provinsi.  

"Jadi tahun ini pemetaan akan kita lakukan antarSMA di Jawa Timur. Bagaimana hasil ujian sekolah SMA di Surabaya dan Sampang. Sedangkan UN dilakukan pemetaan di tingkat provinsi dan nasional. Jadi pemetaan kami lakukan berdasarkan nilai ujian sekolah," ujar dia.

Kepala SMKN 2 Surabaya Djoko Pratmodjo menuturkan dari total 920 siswa kelas III yang akan dinyatakan lulus setidaknya ada tiga siswa yang dinyatakan tidak lulus karena mengundurkan diri sebelum ujian sekolah berlangsung. 

"Siswa bisa mengakses laman laman resmi sekolah lulus.smkn2sby.sch.id pukul 12.00 siang. Untuk bisa login siswa bisa memasukkan nomer UN dan bisa diketahui apakah dia lulus atau tidak. Tapi Alhamdulillah siswa kami lulus semua," tutur dia.

Pihaknya juga mengimbau agar siswa tidak melakukan konvoi atau corat-coret seragam sekolah karena COVID-19 dan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).Â