Sukses

Tren Jumlah Pasien Positif Corona COVID-19 di Surabaya Raya Belum Menggembirakan

Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19, Joni Wahyuhadi mengatakan, ada penambahan Pasien dalam Pengawasan (PDP) di Surabaya sehingga terus berupaya menangani.

Liputan6.com, Surabaya - Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19, Joni Wahyuhadi mengatakan, tren untuk jumlah pasien konfirmasi positif Corona COVID-19 di tiga daerah yang memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Surabaya Raya belum menggembirakan. 

Data yang diumumkan Kementerian Kesehatan, tren naik baik di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik. Per Rabu 6 Mei misalnya, angka tambahan pasien positif Corona COVID-19 di Surabaya sebanyak 17 orang. Lalu Sidoarjo 11 orang tergolong baru yang terinfeksi, serta Gresik bertambah enam orang. 

"Dari ketiga daerah ini perlu dapat perhatian," ujar Joni dalam konferensi pers melalui live streaming di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu malam, 6 Mei 2020.

Kondisi ini, kata Joni, juga terjadi pada angka Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Memang ada tren menurun untuk Sidoarjo dan Gresik, tetapi tidak untuk Surabaya. Sesuai data yang dirawat hari per hari masih terus bertambah. 

Data yang diungkapkan Joni, jumlah PDP di Surabaya dalam tiga hari terakhir terbilang tinggi. Pada 4 Mei 2020, angka tambahan PDP sebanyak 56 orang. Kemudian 5 Mei 2020 terdata PDP baru 67 orang, dan 6 Mei 2020 PDP bertambah 32 orang. 

Sementara untuk Gresik, tiga hari terakhir penambahan PDP berturut-turut dua orang. Sedangkan Sidoarjo dalam tiga hari terakhir masing-masing satu, nol, dan tiga orang. "Kita harus berupaya untuk Surabaya,” tegasnya. 

Bila pasien konfirmasi positif dan PDP menunjukkan tren yang belum menggembirakan, lain halnya dengan Orang Dalam Pengawasan (ODP) terkait Corona COVID-19. Menurut Joni sudah menunjukkan penurunan.  "Tetapi sebetulnya kita harus waspada kalau PDP naik, ODP turun, ini harus kita analisis lebih dalam,” ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Turunkan Pasien Positif dan ODP

Pekerjaan rumah sekarang adalah menurunkan pasien positif Corona COVID-19 dan PDP. Oleh karena itu, Joni meminta prinsip pengendalian COVID-19, yakni tes, penanganan, isolasi, dan tracing atau pelacakan dilakukan secara maksimal. 

Tes secara masif harus dilakukan, meskipun nantinya bakal menunjukkan penambahan pasien positif cukup besar. Namun, justru memperlihatkan keberhasilan. 

"Ini tes belum masif, tapi ODP turun. Cuma ini perlu investigasi (analisa) yang lebih dalam lagi,” tegasnya. 

Namun, tidak bisa hanya itu saja, upaya pencegahan dengan social distancing yang ketat harus juga dilaksanakan. Sayangnya ini juga belum menunjukkan hasil. 

Harusnya, kata Joni, bila disiplin untuk social disntacing dapat dilakukan, ODP dan PDP turun. “Tapi tampaknya tidak demikian trennya. Ini perlu upaya yang lebih agresif,” tandasnya.