Sukses

Lagu 'Ayo Ning Tuban', Jejak Didi Kempot di Kota Wali

Kenangan yang masih melekat di benak warga Tuban, Jawa Timur tentang Didi Kempot adalah lagu Ayo Ning Tuban yang pernah dinyanyikan bersama-sama.

Liputan6.com, Jakarta Didi Kempot adalah seniman penting dalam sejarah musik campursari Tanah Air.  Genre pop Jawa yang ia ciptakan disukai lintas generasi.

Pada 2018 silam, bersama Pemerintah Kabupeten Tuban, Didi Kempot diminta membawakan lagu Ayo Ning Tuban, sebagai upaya meramaikan wisata di kota yang dikenal dengan sebutan Kota Wali itu.

"Dulu, background penyanyinya itu adik Tiyas dan adik Nur KDI, pencipta lagunya Listyo Utomo, kemudian lirik aransemennya dibawakan dan dinyanyikan oleh Didi Kempot," kenang Kepala Dinporabudpar Kabupaten Tuban, Sulistyadi saat dihubungi Liputan6.com melalui selularnya, Selasa (5/5/2020).

Sulistyadi menceritakan, pada saat Didi Kempot menyanyikan lagu tersebut, 15.000 orang yang hadir turut bernyanyi bersama-sama dia.

"Dulu, agendanya ada kegiatan senamnya juga, dilaksanakan di alun-alun Kabupaten Tuban," terang dia.

Kabar duka datang dari Solo, musisi kebanggaan wong cilik itu meninggal dunia. Sulistyadi menyampaikan, pihaknya ikut berbela sungkawa atas meninggalnya Didi Kempot. Dia bilang, Pemkab Tuban tentunya merasa kehilangan sosok penyanyi campur sari kondang itu.

"Sampai saat ini menurut kami Didi Kempot belum ada tandingannya," ucap dia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Musisi Piawai

Menurutnya, Didi Kempot telah membuktikan kepiawaiannya dalam industri permusikan tanah air. Bahkan lagunya juga dilirik oleh luar negeri.

"Pamer Bojo dengan Dawet Cendolnya itu dilirik luar negeri dan tanah air semua tahu tentang lagu itu," jelas Sulistyadi.

Dari kota Bumi Wali, mewakili Pemkab Tuban pihaknya mendoakan Didi Kempot dan keluarga selalu diberikan ketabahan serta keikhlasan.

"Bang Didi adalah sosok orang yang lembah manah, tidak sombong dan sabar, serta suka nolong orang. Semoga husnul khatimah dan dimasukkan ke surga Allah SWT. Amiin," Sulistyadi menambahkan.

Penulis: Ahmad Adirin