Liputan6.com, Jakarta - Pasien sembuh atau terkonfirmasi negatif Corona COVID-19 juga bertambah cukup banyak dibandingkan kemarin di Jawa Timur (Jatim). Kemarin hanya ada lima penambahan pasien sembuh, tetapi hari ini tercatat ada 17 penambahan.Â
"Alhamdulillah hari ini ada penambahan 17 pasien yang sembuh sehingga totalnya menjadi 227 orang setara 17,72 persen," ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dalam konferensi pers melalui live streaming di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat malam, 8 Mei 2020.
17 tambahan pasien sembuh dari Corona COVID-19, yakni delapan orang di Kota Surabaya, dua orang masing-masing di Kabupaten Gresik dan Lamongan, serta satu orang masing-masing di Kabupaten Malang, Tulungagung, Ponorogo, Sidoarjo, dan Kota Malang.
Advertisement
Artikel update Corona COVID-19 pada 8 Mei 2020 di Jatim: pasien sembuh bertambah 17 orang menyita perhatian pembaca di Surabaya. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di Surabaya? Berikut sejumlah artikel terpopuler yang dirangkum pada Sabtu, (9/5/2020):
1.Update Corona COVID-19 pada 8 Mei 2020 di Jatim: Pasien Sembuh Bertambah 17 Orang
Pasien sembuh atau terkonfirmasi negatif Corona COVID-19 juga bertambah cukup banyak dibandingkan kemarin di Jawa Timur (Jatim). Kemarin hanya ada lima penambahan pasien sembuh, tetapi hari ini tercatat ada 17 penambahan.Â
"Alhamdulillah hari ini ada penambahan 17 pasien yang sembuh sehingga totalnya menjadi 227 orang setara 17,72 persen," ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dalam konferensi pers melalui live streaming di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat malam, (8/5/2020).
17 tambahan pasien sembuh dari Corona COVID-19, yakni delapan orang di Kota Surabaya, dua orang masing-masing di Kabupaten Gresik dan Lamongan, serta satu orang masing-masing di Kabupaten Malang, Tulungagung, Ponorogo, Sidoarjo, dan Kota Malang.
Berita selengkapnya baca di sini
2.Penjelasan Pemprov Jatim Terkait Klaster Baru di Bojonegoro
Ketua Rumpun Tracing Pemprov Jatim, Kohar Hari Santoso menyatakan, klaster yang terjadi di Bojonegoro ini di awal dari terdeteksinya seorang pedagang rengkek atau pedagang keliling yang sakit dan dirawat di sebuah rumah sakit.Â
Saat dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan rapid test, hasilnya, pedagang tersebut ternyata reaktif (positif). Namun, sayangnya, ia keburu meninggal, sebelum hasil tes swab-nya keluar.
"Ada pedagang rengkek yang sakit dan dirawat. Rapid testnya reaktif. Sempat dilakukan swab, keluar belakangan setelah beliaunya meninggal. Lalu ada kasus lagi, dilakukan rapid test dan hasilnya reaktif," ujar Kohar dalam konferensi pers melalui live streaming di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat malam, 8 Mei 2020.
Berita selengkapnya baca di sini
3.Evaluasi PSBB Hari ke-10: Gresik dan Sidoarjo Turun, Surabaya?
Hasil evaluasi penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Surabaya Raya, yang sudah memasuki hari ke-10, Surabaya masih menunjukan angka penularan cukup tinggi. Hal tersebut berbeda dengan Sidoarjo dan Gresik.
"Melihat data-data ini, data pasien yang ada sekarang. Kita memang evaluasi seminggu sebelum PSBB dan kemudian minggu berikutnya. Sebetulnya kalau kita lihat data lebih detail, hasilnya tidak jelek-jelek amat karena ada dua daerah yang turun, yaitu Gresik dan Sidoarjo," ujar Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19, Joni Wahyuhadi saat konferensi pers melalui live streaming di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis malam, 7 Mei 2020.
Joni menuturkan, banyaknya Pasien Dalam Pengawasan (PDP)Â yang ada sekarang, bisa juga infeksinya beberapa minggu lalu.