Sukses

Ikatan Alumni ITS Bagikan Bantuan Sembako untuk Pengemudi Angkutan Umum

Ketua IKA ITS Jatim Wahid Wahyudi menuturkan, bantuan paket sembako ini diberikan kepada pengemudi angkutan umum yang selama ini juga membantu mobilitas warga ITS.

Liputan6.com, Jakarta - Ikatan Keluarga Alumni Institut Teknologi 10 Nopember (IKA ITS) Jawa Timur memberikan paket sembako kepada pengemudi angkutan umum di Terminal Bratang, Terminal Kenjeran, dan Terminal Keputih, serta warga terdampak COVID-19 di sekitar kampur ITS, Surabaya, Selasa (12/5/2020)

Ketua IKA ITS Jatim Wahid Wahyudi menuturkan, bantuan paket sembako ini diberikan kepada pengemudi angkutan umum yang selama ini juga membantu mobilitas warga ITS.

"Saya mengapresiasi para alumni ITS yang peduli pada penanggulangan COVID-19, termasuk memberikan bantuan pada masyarakat yang terdampak, yaitu para pengemudi angkutan umum di tiga terminal ini," tutur dia, seperti dikutip dari Antara.

Selain pengemudi angkutan, pemberian bantuan sembako dan makanan buka puasa ini juga diberikan kepada sejumlah masyarakat terdampak di sekitar kampus ITS.

"Bantuan yang terkumpul juga telah disampaikan melalui Pemerintah Provinsi Jatim berupa satu ton beras, 1.000 paket sembako, 550 liter cairan pembersih tangan, 2.400 pelindung wajah, dan 500 unit wastafel portabel disaksikan langsung oleh gubernur," ujar dia.

Selain kepada warga sekitar kampus dan juga pemerintah, bantuan juga diberikan langsung kepada 24 puskesmas, rumah sakit, dan klinik yang ada di daerah berupa alat pelindung diri (APD), cairan pembersih tangan, dan pelindung wajah.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Pengemudi Angkutan Umum Sedang Sulit

Pada kegiatan itu, Kepala Dinas Perhubungan Surabaya Irvan Wahyudrajad yang secara simbolis menerima bantuan dari IKA ITS mengatakan, kondisi para sopir angkutan umum memang sedang sulit akibat minimnya penumpang saat PSBB.

"Bantuan ini sangat berarti bagi para pengemudi angkutan, karena mereka terdampak sekali dengan jumlah penumpang yang berkurang drastis," tuturnya.

Irvan mengungkapkan, di tiga terminal yang dituju IKA ITS setidaknya ada sekitar 300 orang pengemudi angkutan yang sekarang kekurangan pendapatan.