Liputan6.com, Surabaya Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya diminta mengantisipasi kelangkaan kebutuhan pokok, terutama gula, menjelang Hari Raya Idul Fitri di tengah pandemi Corona Covid-19. Hal ini seiring dengan penilaian Komisi B DPRD perihal stok bahan pokok di Surabaya mulai menipis.
“Sekarang ini tidak bisa mengatakan ketersediaan gula cukup dan ini mengkhawatirkan,” ujar Jhon Thamrun, anggota Komisi B DPRD Surabaya, seperti yang dikutip dari Antara, Jumat (15/5/2020).
Ia berpendapat kelangkaan gula di sejumlah pasar tradisional Surabaya akan berdampak kepada kenaikan harga gula di toko tradisional. Ia tidak menampik, kenaikan harga gula sudah terjadi sejak Maret lalu. Gula yang semula dibanderol Rp 12.000 per kilogram menjadi Rp 17.000 per kilogram.
Advertisement
Baca Juga
Oleh karena itu, Jhon mendorong pembuatan data ketersediaan pangan yang bisa dilaporkan secara berkala oleh Pemkot Surabaya, sehingga bisa menentukan kebijakan selanjutnya. Ia juga meminta Pemkot Surabaya berkomunikasi dengan Bulog untuk berkonsultasi soal kelangkaan gula.
“Pasar modern juga diikutsertakan dalam hal ini, mereka seharusnya bisa diminta untuk membantu langkah pemerintah terkait ketersediaan gula,” ucapnya.
Menurut Jhon, operasi pasar juga tetap bisa dilakukan Pemkot Surabaya supaya bisa menekan harga kebutuhan pokok, termasuk gula.