Sukses

9.773 Orang Telah Jalani Rapid Test di Surabaya

Pemkot Surabaya menyatakan, rapid test massal dilakukan agar dapat menekan angka penularan COVID-19 dan kurvanya semakin menurun

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sudah menggelar rapid test atau tes cepat deteksi Corona COVID-19 kepada 9.773 orang. Rapid test massal ini digelar untuk mencegah penyebaran Corona COVID-19.

Usai gelar tes cepat, Koordinator Bidang Pencegahan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya Febria Rachmanita menuturkan, bagi warga yang dinyatakan reaktif dari hasil rapid test, pihaknya menindaklanjuti dengan tes swab. Tes swab ini untuk mengetahui seseorang positif atau negatif COVID-19.

"Tapi ada yang langsung pada saat itu juga dilakukan tes swab. Ada juga yang besoknya di swab. Tapi sekarang hasilnya belum keluar," ujar dia, Jumat (15/5/2020), seperti dikutip dari Antara.

Dia menuturkan, pihaknya terus memantau kondisi perkembangan warga yang sudah mengikuti rapid test dan hasilnya dinyatakan reaktif, seperti warga di kawasan Rungkut Lor dan Rungkut Kidul yang sudah melakukan rapid test secara serentak pada Rabu, 13 Mei.

Untuk kawasan Rungkut Lor, dari 176 orang yang sudah dilakukan rapid test, 74 orang di antaranya reaktif dan 102 orang dinyatakan negatif. Sedangkan untuk wilayah Rungkut Kidul, 149 orang yang rapid test-nya, 79 orang dinyatakan reaktif dan 70 orang negatif.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Masyarakat Diimbau Jaga Jarak Fisik

Sementara itu, di wilayah Kedung Baruk dari 149 orang yang rapid test, 53 orang dinyatakan reaktif dan 96 orang negatif. "Tidak hanya itu, kita juga melakukan rapid test di Kedung Asem, jumlahnya 173 orang. Reaktif ada 61 orang dan negatif 112 orang," tutur dia.

Sehingga,kata dia, secara keseluruhan ada 267 warga di empat kelurahan di Kecamatan Rungkut tersebut yang dinyatakan reaktif COVID-10.

Ia menuturkan, rapid test massal dilakukan agar dapat menekan angka penularan COVID-19 dan kurvanya semakin menurun. Meski begitu, ia berharap masyarakat tetap menjaga diri dengan meningkatkan kedisiplinannya, terutama tetap menerapkan "physical distancing" atau jaga jarak fisik, menggunakan masker dan rajin mencuci tangan.