Sukses

Khofifah Targetkan Penyaluran Bansos 100 Persen Sebelum Lebaran

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengingatkan kepada para bupati/walikota untuk terus memaksimalkan upaya penyaluran bansos dengan tetap menjaga physical distancing.

Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menyatakan, target penyaluran bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat harus 100 persen tuntas sebelum hari raya Idul Fitri. 

Hal tersebut sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo agar semua bentuk bansos bisa segera tersalurkan. "Arahan Presiden, Bansos sebelum Lebaran sudah bisa tersalur seratus persen,” ujar  Gubernur yang pernah menjabat sebagai Menteri Sosial RI ini di Mapolda Jatim, Jumat (15/5/2020). 

Untuk mempercepat penyaluran, Gubernur perempuan pertama Jatim ini juga mengaku telah melakukan distribusi secara virtual ke berbagai wilayah. 

Oleh karena itu, dirinya kembali berpesan kepada para bupati/walikota melalui rapat virtual untuk terus memaksimalkan upaya penyaluran dengan tetap menjaga physical distancing atau jaga jarak.

"Jadi penyaluran bansos harus tetap dijaga jangan sampai ada kerumunan atau bahkan penumpukan masa di satu titik,” terangnya.

Kepatuhan physical distancing atau jaga jarak fisik menjadi suatu kewajiban untuk tetap menjaga keamanan dan perlindungan masing-masing masyarakat terutama para keluarga penerima manfaat atau KPM.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Pemprov Jatim Hanya Penuhi 95 Persen Kuota Bansos

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) hanya mampu memenuhi 95 persen kuota Bantuan Sosial (Bansos) tunai dari Kementerian Sosial (Kemensos). 

Pemprov Jatim sebelumnya juga sudah melakukan tiga kali perpanjangan waktu untuk memenuhi kuota pengusulan data Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Namun, bansos tersebut telah ditutup pada Rabu, 6 Mei 2020, pukul 24.00 WIB.

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak menyampaikan secara kumulatif dari 38 kabupaten/kota di Jatim sudah memenuhi 95 persen kuota bansos tunai yang diberikan oleh Kemensos.

"Kemarin kami mengumpulkan 11 kepala dinas sosial yang perkembangan di daerahnya cukup mengkhawatirkan karena sisa kuota yang belum digunakan masih tinggi sekali. Bahkan diantaranya ada 8 daerah yang belum mencapai 80 persen penggunaan kuotanya," ujar Emil saat menggelar konferensi pers live streaming di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis malam, 7 Mei 2020.

Setelah berkoordinasi dengan Pusdatin Kemensos dari delapan daerah tinggal dua daerah yang belum memenuhi kuotanya di bawah 80 persen.  Sedangkan daerah yang tidak menggunakan kuota Bansos Kemensos-nya secara penuh dari 15 daerah menjadi tinggal 7 daerah setelah berkoordinasi dengan Pusdatin Kemensos.

"Untuk realisasinya, beberapa daerah yang datanya sudah disetorkan sudah terealisasi, seperti Ponorogo, sejak tahap 1 (pengumpulan data) Ponorogo sudah selesai dan sudah ada realisasi," kata Emil.

"Tidak langsung dan harus bersama-sama semua daerah, intinya siapa yang bisa jalan duluan ya jalan dulu," ia menambahkan.