Liputan6.com, Surabaya - Jumlah kasus Corona positif COVID-19 bertambah signifikan di Jawa Timur (Jatim), Minggu malam (17/5/2020).
Sesuai data yang dipaparkan dalam peta persebaran COVID-19 Pemprov Jatim, per hari ini sekitar pukul 17.00 WIB, jumlah pasien yang terkonfirmasi positif tembus 2.150.
Ada tambahan, 62 pasien positif Corona COVID-19 di Jatim, sehingga total secara keseluruhan mencapai 2.150 kasus. Namun, yang masih dalam perawatan 1.593 pasien.
Advertisement
Baca Juga
Dari 62 kasus baru ini, terbanyak dari Surabaya yaitu ada 24 pasien. Kemudian Tuban dan Jember enam pasien serta Sidoarjo empat pasien. Lebih lanjut, Magetan, Gresik dan Bangkalan masing-masing dua pasien. Kabupaten Mojokerto, Tulungagung, Kabupaten Pasuruan, Jombang, Kabupaten Kediri, Banyuwangi dan Kabupaten Probolinggo satu pasien.
Sementara itu, total kasus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terkait Corona COVID-19, ada 4.943 pasien. Akan tetapi, Â yang masih diawasi 2.304 PDP. Kemudian total Orang Dalam Pengawasan (ODP)Â 22.374Â orang. Namun, yang masih dipantau 4.101 orang.
Saksikan Video di Bawah Ini
Khofifah Minta Pekerja Migran yang Kembali ke Jatim Jalani Observasi
Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa memastikan, 8.000 Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Jawa Timur telah habis masa kerjanya.
Khofifah memastikan semua pekerja migran Indonesia yang datang harus mendapatkan screening serta bantuan transportasi ke pendopo kabupaten/kota daerah masing-masing.
"Mereka juga di kasih penanda gelang yang berarti mereka harus observasi, di daerah masing-masing, pernah ada yang terkonfirmasi PDP yang kemudian langsung dirujuk ke RS," ucap Khofifah ditulis Sabtu, 16 Mei 2020.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, Nyono menambahkan, mulai 7 April hingga Jumat 15 Mei, sudah ada 1.800 PMI yang pulang ke Jawa Timur dari berbagai negara.
Nyono mengatakan, untuk screening para PMI yang datang tersebut Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jawa Timur melakukan rapid test di Bandara Juanda.
"Kalau rapid test-nya negatif kita antarkan ke pendopo kabupaten kita serahkan ke tim Covid-19 daerah masing-masing agar dilakukan protokol kesehatan. Jadi tidak langsung kita antarkan ke rumah masing-masing," kata Nyono.Â
"Sedangkan jika PMI tersebut reaktif, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur akan langsung merujuknya ke rumah sakit rujukan," ia menambahkan.
Â
Advertisement