Liputan6.com, Jakarta - Kepolisian Daerah Jawa Timur memaksimalkan peran desa tangguh yang berada di lingkup terkecil masyarakat guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di wilayah setempat.
"Desa tangguh nanti akan kami kombinasikan dengan kepolisian yang berbasis pemecahan masalah, yakni mengurangi, mencegah penularan COVID-19. Mengeliminasi dampak sosial pencegahan COVID-19," ujar Kapolda Jatim Irjen M Fadil Imran di Mapolda Jatim, Surabaya, Senin, (18/5/2020), seperti dikutip dari Antara.
Fadil menuturkan, pada desa tangguh akan dilengkapi dengan pengeras suara yang senantiasa menyosialisasikan perilaku disiplin masyarakat dalam menerapkan pola hidup bersih, menggunakan masker, hingga menjaga jarak fisik.
Advertisement
Baca Juga
"Selain itu, agar sosialisasinya lebih menyeluruh, kami juga akan menggandeng masjid hingga mushala untuk ikut menyosialisasikan ke masyarakat," ujar Fadil.
Tak hanya itu, Fadil juga ingin para kapolsek di seluruh jajarannya saling berlomba untuk menciptakan kampungnya sehat dan bebas COVID-19
"Diharapkan masyarakat di tingkat desa memiliki daya cekal, daya tahan untuk menghadapi COVID-19, sekaligus dampaknya bersama tiga pilar, yakni Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan Pemprov," ujar dia.
Saksikan Video di Bawah Ini
Kapolda Ajak Jajarannya Bersama-sama Lawan COVID-19
Pada kesempatan itu, Fadil mengajak seluruh jajarannya dan masyarakat ikut bersama-sama melawan COVID-19. Kendati COVID-19 belum ada vaksinnya, Irjen Fadil menyebut hal yang paling penting yakni kedisiplinan. Jika diterapkan, disiplin bisa menjadi vaksin dalam melindungi masyarakat dari COVID-19.
"Insya-Allah kita akan kuat bersama-sama melawan corona. Ayo bekerja bersama untuk Jatim yang aman dan bebas corona. Sesuai statement kita, disiplin adalah vaksin corona. Sekarang belum ketemu vaksinnya. Kalau kita disiplin Insya-Allah itu vaksinnya," tutur Fadil.
Advertisement