Sukses

Pemkab Berlakukan Isolasi Mandiri terhadap 158 KK di Sidoarjo

Kepala Kepolisian Resor Kota Sidoarjo Jawa Timur Komisaris Besar Polisi Sumardji menuturkan, upaya itu dilakukan demi memutus rantai penyebaran Corona COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta - Sekitar 509 orang yang terbagi dalam 158 kepala keluarga (KK) di tiga RT di RW 12, Desa Waru, Sidoarjo, Jawa Timur sedang menjalani isolasi mandiri. Langkah ini dilakukan untuk mencegah penyebarluasan Corona COVID-19.

Kepala Kepolisian Resor Kota Sidoarjo Jawa Timur Komisaris Besar Polisi Sumardji menuturkan, upaya itu dilakukan demi memutus rantai penyebaran Corona COVID-19.

Ini karena sebelumnya di desa tersebut terdapat 15 orang yang dinyatakan positif COVID-19, meninggal dunia dua orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) 16 orang.

"Hari ini dilakukan rapid test sebanyak 286 orang warga di tiga RT dalam RW 12 Desa Waru. Hasilnya 44 orang di antaranya reaktif,” ujar dia, seperti dikutip dari Antara, Selasa (19/5/2020).

Ia mengatakan, berdasar perkembangan penyebaran COVID-19 yang begitu cepat di wilayah ini, Pemkab Sidoarjo bersama instansi terkait memberlakukan isolasi mandiri bagi warga.

"Upaya tahapan isolasi mandiri diharapkan ditaati warga setempat, serta juga adanya upaya saling mendukung atau gotong royong masyarakat kepada warga yang terdampak COVID-19 " ujar dia.

Saksikan Video di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Sentra Pangan Disiapkan

Mengingat kondisi itu, sentra pangan pun disiapkan untuk memenuhi kebutuhan pangan warga di RW 12 Desa Waru, Sidoarjo, Jawa Timur yang sebagian warganya terjangkit Corona COVID-19 dan sedang isolasi mandiri.

Sumardji menuturkan, sentra pangan itu menyediakan berbagai bahan pokok untuk warga setempat.

"Kami bersama-sama menyiapkan kebutuhan masyarakat sehari-hari seperti beras, mi, minyak goreng, tempe dan juga tahu,” kata dia.

Ia menuturkan, pemberian bantuan ini terbuka bagi siapa saja yang ingin membantu bahan makanan atau bantuan lainnya, untuk diberikan kepada warga yang sedang menjalani isolasi.

"Pos check point juga telah didirikan di akses keluar masuk desa.Jadi warga harus melalui pemeriksaan lengkap serta diterapkannya protokol kesehatan, seperti diwajibkan cuci tangan, pemeriksaan suhu tubuh, hingga penyemprotan cairan disinfektan di pos ini,” kata Sumardji.