Sukses

Perbaikan Pipa PDAM Surabaya di Gunung Anyar Selesai, Proses Normalisasi Butuh 12 Jam

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada menyatakan proses normalisasi butuh waktu 12 jam setelah perbaikan pipa selesai di Kawasan Gunung Anyar.

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Surabaya sudah menyelesaikan pekerjaan perbaikan pipa berdiameter 1.000 milimeter di Kawasan Gunung Anyar.

Pipa utama PDAM Surya Sembada berdiameter 1.000 milimeter jebol akibat terkena tiang pancang proyek pembangunan kampus II Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya pada Minggu, 17 Mei 2020.

“Pekerjaan perbaikan pipa berdiameter 1.000 mm di daerah Gunung Anyar telah selesai sekitar pukul 12 siang tadi,” ujar Humas PDAM Surya Sembada, Adi Nugroho, saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (19/5/2020).

Ia menuturkan, petugas saat ini mulai mengalirkan air dengan membuka katup air secara bertahap. PDAM Surya Sembada juga bersiap mengecek kondisi air di beberapa titik wash out untuk antisipasi air keruh.

PDAM Surya Sembada Surabaya juga mengimbau agar pemilik proyek selalu koordinasi dengan pemilik utilitas sehingga kejadian jebolnya pipa tidak kembali terulang.

"Proses normalisasi membutuhkan waktu sekitar 12 jam," kata dia.

Lebih lanjut ia menuturkan, setelah proses normalisasi selesai dilakukan, Adi menuturkan, jika aliran aliran air pelanggan belum normal dapat menghubungi call center di 0800-192-6666 dan 08123316666.

Saksikan Video di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Pipa PDAM Surya Sembada Jebol di Kawasan Gunung Anyar

Sebelumnya, pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada di tujuh kecamatan di Surabaya Timur dan Utara akan terkena dampak dari jebolnya pipa PDAM di kawasan Gunung Anyar, Surabaya, Jawa Timur.

Jebolnya pipa PDAM di kawasan Gunung Anyar karena terkena tiang pancang proyek pembangunan kampus Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya.

"Iya benar. Kami di lapangan sedang menyelesaikan masalah tersebut,” ujar Direktur Utama PDAM Surabaya, Mujiaman, seperti dikutip dari Antara, Minggu, 17 Mei 2020.

Ia menuturkan, jebolnya pipa PDAM kali ini lokasinya tidak jauh atau sekitar 500 meter dengan jebolnya pipa PDAM imbas tiang pancang pembangunan masjid di perumahan Purimas Gunung Anyar sekitar Maret 2020.

Mujiaman menuturkan, setelah kejadian pipa PDAM jebol di Purimas,  pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak kampus UINSA dan Wali Kota Surabaya serta konsultasi dengan ITS agar tidak melakukan kegiatan di kawasan tersebut kejadian.

"Kami sudah melarang melakukan kegiatan di situ. Tapi tetap saja tidak diindahkan. Jadinya seperti ini," ujarnya.

Akibat dari kejadian itu, kata dia, ada ribuan warga atau pelanggan di tujuh kecamatan di Surabaya Timur dan Surabaya Utara dipastikan akan terkena dampak dari jebolnya pipa PDAM tersebut.

"Kami mohon maaf atas ketidak nyamanan ini. Kami berupaya segera memperbaikinya," ujar Mujiaman.   

Sementara itu, warga Gunung Anyar Subairi mengaku prihatin kejadian pipa PDAM jebol terulang kembali. Ia dan warga setempat mengaku resah jika kesulitan air di kawasan Gunung Anyar kembali terjadi.

"Kami minta pihak PDAM segera mengatasi pipa jebol itu. Apalagi saat ini situasinya di tengah pandemi COVID-19 ini. Warga butuh air untuk kebutuhan sehari-hari di rumah," tutur dia.

Sementara itu, anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni mengatakan pihaknya meminta PDAM Surabaya meminta ganti rugi kepada kontraktor pelaksana atas kelalaian dengan jebolnya pipa PDAM itu. "Izinnya harus dicek. Kalau berizin mestinya tahu kalau di area itu ada pipa PDAM. Pihak kampus harus minta maaf atas kejadian ini," kata dia.