Sukses

Pemprov Jatim Sediakan Panduan Cara Salat Idulfitri di Rumah

Panduan melaksanakan ibadah salat Idul Fitri tersebut bisa diakses melalui website resmi Pemprov Jawa Timur.

Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyediakan panduan melaksanakan ibadah salat Idulfitri lengkap dengan format naskah khotbah guna memudahkan masyarakat beribadah salat Idul Fitri 1441 Hijriyah di rumah. 

Panduan melaksanakan ibadah salat Idulfitri tersebut bisa diakses melalui website resmi Pemprov Jawa Timur. Di sana terdapat panduan melaksanakan ibadah salat Idulfitri lengkap dengan naskah khotbah untuk dibaca sebagai rukun salat Idulfitri

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyebutkan, sebagaimana dianjurkan oleh Wakil Presiden RI dan juga dari MUI serta Kemenag, masing-masing daerah yang sudah masuk dalam kategori  zona merah atau yang sudah ada di antara warganya yang terinfeksi COVID-19, dianjurkan untuk salat Idulfitri di rumah saja.

"Daerah yang sudah ada warganya yang terkonfirmasi positif maka diharapkan salat Idul Fitri di rumah masing-masing. Dan kita siapkan format naskah khotbah di website Pemprov Jatim,” tutur Khofifah ditulis Sabtu (23/5/2020). 

Dalam website tersebut, gubernur perempuan pertama Jatim ini menuturkan bisa dijadikan acuan bagi masyarakat saat salat Idulfitri di rumah. Misalnya dalam satu keluarga menggelar salat Idulfitri di rumah dengan saling berbagi peran antara imam dan juga khotib.

Dengan harapan meski tidak bisa salat di masjid, tetapi kekhidmatan merayakan hari kemenangan tidak berkurang. "Dengan begini kami berharap agar seluruh masyarakat tidak kehilangan khidmadnya merayakan 1 Syawal," imbuh Gubernur Khofifah. 

 

Saksikan Video di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Silaturahmi Lewat Online

Lebih lanjut wanita yang juga pernah menjabat sebagai Menteri Sosial RI ini juga meminta dengan sangat pada masyarakat untuk bersilaturahmi pada hari Idulfitri kali ini cukup dengan cara online saja. Bisa melalui skype, zoom, what's app call, dan juga layanan virtual lainnya.

Hal ini karena silaturahmi dengan cara bertatap muka, berkerumun dan juga bersalam-salaman menjadi hal yang berisiko tinggi terhadap adanya transmisi virus. 

“Kami mengimbau dengan sangat agar warga Jatim untuk tidak melakukan silaturahmi dari rumah ke rumah. Karena saat ini persentase orang tanpa gejala (OTG) di Jawa Timur kian meningkat, mencapai 34 persen,” kata Khofifah. 

Ia mewanti, saat ini pertumbuhan kasus orang terinfeksi COVID-19 masih terus meningkat dan harus diantisipasi oleh seluruh pihak. Oleh sebab itu dalam merayakan 1 Syawal kali ini ia mengimbau dengan sangat agar silaturahmi dilakukan secara online. 

"Apalagi besok (Sabtu-red) itu sudah perpekan, biasanya saat perpekan itu pasar-pasar tradisional itu padat. Maka minggu kemarin kami juga sudah melakukan koordinasi dengan pemda dan pengelola pasar agar pasar tradisional itu di-manage dengan aman sehingga perdagangan bisa tetap jalan tapi orang tidak berkerumun,” kata Khofifah. 

Dengan tetap memperhatian ketat protokol kesehatan, ia berharap agar masyarakat tetap bisa terjaga dari penyebaran COVID-19.