Sukses

Pesan Risma kepada Generasi Muda Surabaya Saat Momen Lebaran

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) menggelar halalbihalal online lewat media sosial pada Minggu, 24 Mei 2020.

Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) menggelar halalbihalal online sesudah Salat Idulfitri pada Minggu, (24/5/2020). Kondisi ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Hal ini lantaran ada pandemi COVID-19.

"Biasanya Idulfitri salat di Taman Surya, kemudian nyekar setelah itu open house. Kali ini kami tak lakukan salat Idulfitri di Taman Surabaya, Salat Id di halaman sendiri dengan imam oleh anak saya. Pagi ini tidak open house, sedih. Ini tahun terakhir, pengen ketemu kalia, tetapi tak bisa untuk hormati protokol-protokol dan untuk keselamatan semua. Jarak jauh bisa minta maaf sama saja," ujar Risma, saat gelar halalbihalal online yang dikutip dari akun instagram @banggasurabaya.

Lewat halalbihalal online itu, Risma juga menyampaikan ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1441 H kepada masyarakat. 

"Saya dan seluruh jajaran Pemkot Surabaya mengucapkan kepada kalian semua Selamat Hari Raya Idulfitri 1441 H.Mohon maaf lahir dan batin. Mohon maaf kalau ada kesalahan saya, pemkot Surabaya baik disengaja maupun tidak. Saya mohon maaf. Semua saat ini kita berlebaran dalam kondisi tidak seperti biasanya. Kita harus siap dalam kondisi apapun perubahan, apapun kita harus siap," ujar dia.

Risma pun mengingatkan kepada generasi muda Surabaya untuk siap dengan perubahan. Meski pun perubahan tersebut harus disesuaikan dengan tidak mudah dan biasa.

Oleh karena itu, lewat momen Idulfitri, Risma mengingatkan kalau arti dari Idulfitri itu kemenangan. Setelah sebulan penuh berpuasa menahan hawa nafsu dan amarah sehingga mampu menang. "Kita tak boleh patah semangat, kita harus mempunyai tekad untuk maju, kita terus lanjutkan perjuangan generasi sebelumnya," tutur dia.

"Cermati yang langgeng itu perubahan setiap detik, setiap hari, setiap tahun berubah terus semakin cepat, kita tidak mengira terjadi perubahan itu. Kalian generasi penerus bangsa harus siap," ia menambahkan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Memakai Waktu dengan Positif

Selain itu, Risma menuturkan, meski kondisi perubahan itu melelahkan tetapi semangat tak boleh turun. Generasi muda terutama anak muda Surabaya harus kuat dan tegar. Apalagi dengan kondisi pandemi COVID-19 ada protokol kesehatan yang dijalankan seperti hindari kerumunan.

"Tidak boleh berkumpul. Ingat tadi saya yang sampaikan perubahan itu datang tiba-tiba tanpa beritahu. Kadang seketika itu berubah baik situasinya. Kondisi tiba-tiba berubah, kita harus siap dengan kondisi itu, seperti kita tak boleh berkumpul,” kata dia.

Risma juga melihat sisi positif dari perubahan yang terjadi saat ini. Meski generasi muda sudah tak asing lagi dengan teknologi, tetapi ada pandemi COVID-19 membuat penerapan teknologi semakin meningkat.  Oleh karena itu, Risma juga ingin momen tersebut juga dapat menciptakan prestasi dengan perkembangan teknologi. Ia mengajak generasi muda Surabaya untuk tidak mudah menyerah dan putus asa dengan kondisi saat ini.

"Tiba-tiba ada kejadian ini mungkin saat kemarin teknologi pakai 50 persen, kemudian tiba-tiba kejadian ini kita tahu dan paham penggunaan teknologi jadi penting. Ayo berprestasi, familiar dengan teknologi yang sudah 70 persen jadi 100 persen," kata dia.

Risma juga mengingatkan agar tidak melanggar protokol kesehatan. Hal ini untuk melindungi diri sendiri, keluarga dan orang lain. "Kemudian kita sakit, kemudian tularkan orang-orang tercinta kita orangtua, adik, kakak, alangkah sedihnya rawat di rumah sakit itu buang waktu, lebih baik kita menghindarinya dari pada terkena,” kata dia.

Risma juga berharap generasi muda Surabaya tidak membuang waktu dengan sia-sia. Ia berharap anak muda Surabaya dapat memakai waktu dengan bijak dan melakukan hal-hal positif.

"Harapanku jangan buang waktu kita. Waktu itu pemberian Tuhan yang tak terulang kembali. Tak boleh buang waktu dengan sia-sia, kita harus manfaatkan,” ujar dia.