Sukses

Gugus Tugas COVID-19 Jatim: Klaim Biaya Perawatan Pasien Positif Tak Ada Kesulitan

Dirut RSUD dr Soetomo Surabaya ini mengatakan, untuk melakukan klaim pembiayaan perawatan pasien Corona COVID-19 memang berbeda dengan pasien yang lain.

Liputan6.com, Surabaya - Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi mengaku tidak mengalami kesulitan dalam melakukan klaim pembiayaan pasien Corona COVID-19 kepada Kementerian Kesehatan.

Dirut RSUD dr Soetomo Surabaya ini mengatakan, untuk melakukan klaim pembiayaan perawatan pasien Corona COVID-19 memang berbeda dengan pasien yang lain. Salah satunya harus mencantumkan hasil Polymerase Chain Reaction (PCR).

"Tentang klaim sudah ada rumah sakit yang sudah dibayar termasuk RSUD dr Soetomo. Sidoarjo juga sudah dibayar. Memang ada tata laksana harus mencantumkan hasil PCR nya," ujar dia dalam konferensi pers live streaming di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin malam, 1 Juni 2020.

Menurut Joni, kadang kala saat menjalankan tata laksana dalam melakukan klaim ada berkas yang tidak tercantum. "Kalau ada keterangan foto tapi tidak dicantumkan hasil fotonya ya wajar kalau mereka tidak bayar. Makanya semua harus dicantumkan ditata rapi baru kemudian dilakukan klaim kepada Kementerian Kesehatan dan diverifikasi BPJS," tutur dia.

Joni mengungkapkan, selama dokumen dan syarat-syaratnya lengkap, tidak ada kesulitan dalam melakukan klaim pembiayaan pasien Corona COVID-19.

"Untuk RS swasta memang pembiayaan dari swasta ini perlu dibicarakan dan dikoordinasikan dengan kepala dinas kesehatan tapi yang penting dokumennya lengkap dulu," ujar dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Update Corona COVID-19 di Jawa Timur pada 1 Juni 2020

Sebelumnya, jumlah pasien positif Corona COVID-19 di Jawa Timur masih menunjukkan kenaikan pada Senin, 1 Juni 2020. Akan tetapi, tambahan jumlah pasien baru positif Corona COVID-19 pada awal pekan ini tak sebanyak pada 31 Mei 2020.

Tercatat ada tambahan 95 pasien baru Corona COVID-19 di Jawa Timur hingga Senin, 1 Juni 2020. Total keseluruhan pasien baru Corona COVID-19 mencapai 4.920 pasien di Jawa Timur.

Dari jumlah tersebut, Surabaya masih tetap menjadi penyumbang terbanyak yaitu 2.633 kasus. Saat ini, Kota Pahlawan tidak hanya kategori zona merah biasa, tapi bahkan merah tua. 

"Kemudian ada yang tanya, itu (di peta COVID-19 Jatim) kok ada yang hitam, itu bukan hitam tapi merah tua. Seperti Sidoarjo yang angka kasusnya 500 (kasus) sekian, (zonanya) merah sekali, kalau angkanya dua ribu sekian (Surabaya) merah tua," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam konferensi pers live streaming di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin malam, 1 Juni 2020.

Penambahan 95 pasien baru positif Corona COVID-19 itu tersebar di 19 kabupaten/kota. Rinciannya, 25 pasien di Kota Surabaya, 14 pasien di Kota Batu, 11 pasien di Kabupaten Jombang, sembilan di Sidoarjo, lima kasus di Gresik, dan empat pasien masing-masing di Kabupaten Kediri, Bondowoso, dan Bojonegoro.

Kemudian tiga pasien di Kabupaten Lamongan, dua pasien masing-masing di Kabupaten Malang, Nganjuk, Trenggalek, dan Jember, kemudian satu pasien masing-masing di Kota Madiun, Kota Malang, Kabupaten Pacitan, dan Kabupaten Mojokerto. 

Khofifah bersyukur karena pada Senin terdapat pasien positif yang baru sembuh dengan jumlah mencapai 45 orang. Dengan demikian, total pasien positif Corona COVID-19 yang sembuh di Jatim sementara ini sebanyak 699 orang atau setara 14,21 persen. Ia menyampaikan, apresiasi yang sangat kepada seluruh tenaga medis yang bekerja. 

Akan tetapi, terdapat enam pasien positif Corona COVID-19 pula yang baru dinyatakan meninggal dunia, sehingga total sementara ini yang meninggal sebanyak 418 orang atau setara 8,50 persen dari total kasus. Khofifah menyampaikan duka yang sangat mendalam atas kabar sedih itu. Ia berharap, ke depan angka kematian bisa diperkecil dan angka kesembuhan bisa diperbanyak.

Sedangkan jumlah pasien dalam pengawasan atau PDP bertambah menjadi 6.687, namun yang masih diawasi sebanyak 3.202 pasien atau setara 47,88 dari total PDP. Sementara jumlah orang dalam pemantauan atau ODP kini sebanyak 24.737, tapi yang masih dalam pantauan sebanyak 4.058 orang atau 16.40 persen dari total ODP. 

Jumlah orang tanpa gejala atau OTG masih tinggi, yaitu di angka 18.647 orang. Khofifah menyebut, angka tersebut setara dengan 34 persen sehingga tetap diperlukan kewaspadaan berganda bagi masyarakat agar upaya menekan angka Corona COVID di Jatim bisa dicapai.Â