Liputan6.com, Jakarta - Jawa Timur menjadi penyumbang jumlah pasien positif Corona COVID-19 terbanyak di Indonesia pada 3 Juni 2020. Tercatat ada tambahan jumlah pasien positif Corona COVID-19 sebanyak 183 orang sehingga jumlah total mencapai 5.318 orang.
Di posisi kedua ada di DKI Jakarta dengan penambahan jumlah pasien positif Corona COVID-19 sebanyak 82 orang sehingga total menjadi 7.623 orang. Hal itu berdasarkan laporan media harian COVID-19 pada 3 Juni 2020 pukul 12.00 WIB.
Sebelumnya pada 2 Juni 2020, ada tambahan pasien positif Corona COVID-19 sebanyak 194 orang. Pada 1 Juni 2020, ada tambahan 104 orang, 31 Mei 2020 ada tambahan pasien baru positif COVID-19 sebanyak 251 orang, dan 30 Mei 2020 sebanyak 191 orang.
Advertisement
Pada 29 Mei 2020, ada tambahan pasien baru COVID-19 sebanyak 138 orang, selanjutnya ada tambahan 159 orang pada 28 Mei 2020, 27 Mei 2020 ada tambahan sebanyak 181 orang, dan 26 Mei 2020 ada sebanyak 64 orang. Hal itu berdasarkan data dikutip dari instagram @jatimpemprov, Rabu, 3 Juni 2020.
Baca Juga
Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, Djazuly Chalidyanto menuturkan, Jawa Timur mendapatkan tambahan mobil laboratorium polymerase chain reaction (PCR) mendukung tes masif Corona COVID-19 sehingga membuat kapasitas pemeriksaan bertambah.
Dengan ada mobil laboratorium PCR tersebut, hasil tes COVID-19 dengan alat PCR dapat selesai dalam satu jam. Djazuly mengatakan, dengan tes masif dan hasil cepat keluar sehingga banyak ditemui jumlah kasus positif Corona COVID-19.
"Pemeriksaan masif, mobil PCR ada, pemeriksaan selesai satu jam, dan (pasien positif-red) akan meningkat karena akan sangat banyak ditemui. Tes itu penting, nda apa-apa ada lonjakan signifikan yang penting harus konsisten pemeriksaan, satu hari 1.000 hingga 10.000 ribu," ujar Djazuly saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (3/6/2020).
Pemprov Jatim mengoperasionalkan mobil mesin PCR bantuan BNPB sejak 27 Mei 2020. Mobil mesin PCR itu dilengkapi dengan dua peralatan mesin PCR. Masing-masing mesin PCR memiliki kapasitas tes sebanyak 200 sampel per hari. Kapasitas pelayanan sebanyak 400 sampel per hari dengan ada mobil mesin PCR itu.Mobil mesin PCR juga dilengkapi dengan dua unit mesin ekstraksi, 4.992 buah ekstrakit dan 4.992 reagen PCR kit.
Sebelum ada mobil PCR, menurut Djazuly, hasil tes swab dengan PCR memerlukan waktu lama hingga seminggu. Oleh karena itu, banyak pasien menunggu di rumah sakit untuk tes swabnya.
"Ini jumlah meningkat karena tes. Ini fenomena gunung es, jadi yang di bawah ini dibongkar oleh pemerintah dengan mobil PCR satu jam selesai, dulu lama sekali orang di RS," tutur dia.
"Untuk keluar dari rumah sakit, dua kali tes dengan PCR. Misalkan Senin diambil swab, itu keluar (hasil-red) bisa Kamis, Jumat, atau minggu depan,sebelum ada mobil pcr," ia menambahkan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Harus Diikuti Tracing
Lebih lanjut ia menuturkan, setelah tes dilakukan masif kemudian harus diikuti tracing atau pelacakan sehingga dapat menemukan rantai penyebaran COVID-19. Diharapkan nanti dapat memutuskan rantai penyebaran Corona COVID-19.
"Jadi masalah kalau tidak diikuti tracing. Tracing mencari kontak dengan siapa orang terkonfirmasi positif tersebut," kata Djazuly.
Djazuly menambahkan, pelaksanaan tracing di Jawa Timur lumayan baik. Tracing itu juga merupakan standar epideomologi. "Jadi tes, tracing, dan treatment. Kalau tracing enggak bagus nanti berat new normal," kata dia.
Â
Advertisement