Liputan6.com, Surabaya - Wakil Wali Kota Surabaya, Wisnu Sakti Buana menjalani tes swab. Hal tersebut dilakukan usai dirinya melakukan kunjungan ke Kedungturi, Kecamatan Tegalsari, Surabaya, 31 Mei 2020.
Wisnu menyampaikan, kondisinya dalam keadaan prima. Dia juga mengaku tidak mengalami gejala terjangkit virus corona baru (Sars-CoV-2) yang menyebabkan COVID-19. Meski hasil tes swabnya belum keluar, dia berharap nanti hasil tes negatif sehingga bisa bertugas lagi.
"Tadi pagi saya sudah tes swab. Mudah-mudahan hasilnya bagus, supaya saya bisa segera melakukan aktifitas lagi untuk warga Surabaya," kata dia, Kamis (4/6/2020).
Advertisement
Wisnu mengajak masyarakat Surabaya untuk gotong royong melawan COVID-19. Ia juga mengajak seluruh warganya terus berdoa agar wabah segera diangkat oleh Tuhan. Tak lupa, ia mengatakan, Pemkot Surabaya sudah maksimal menangani COVID.
Baca Juga
"Mari sama-sama gotong royong lawan pandemi, mari berdoa agar pandemi diangkat," ujar Wisnu.
Dia menuturkan, sebelum hari raya Idul Fitri kemarin, kasus positif COVID-19 di Surabaya bertambah signifikan. Akan tetapi, akhir-akhir ini, kasus positif mulai turun. Bahkan kesembuhan meningkat.
"Penambahan positif hari ini dua persen, sementara yang sembuh bisa mencapai 80 persen, hari ini sudah 540 orang yang dinyatakan sembuh," ujar Wisnu.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Jalani Karantina Mandiri
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana menjalani karantina mandiri setelah dirinya melakukan kunjungan kerja menyapa warga Kedung Turi, Kelurahan Kedungdoro Kecamatan Tegalsari Surabaya.
Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya ini menceritakan, dirinya awalnya mendapat kabar pemulangan 15 warga yang tengah menjalani karantina di sebuah hotel kawasan Gubeng Surabaya, Sabtu pekan lalu.
Politikus PDI Perjuangan yang akrab disapa WS ini ingin menguatkan dan menyemangati warga. WS berniat untuk menyambangi beberapa warga pasca karantina tersebut. Sekaligus ingin mendengar pengalaman selama menjalani karantina pada minggu sore kemarin.
Saat itu, banyak warga karantina mengeluh dan melaporkan tidak adanya pendampingan tenaga perawat, selimut, hingga vitamin dan makanan membuat raut muka orang nomor dua di Pemkot Surabaya ini terkejut.
"Saya jadi tahu ternyata kondisinya seperti itu. Karena laporan yang sampai ke kami yang bagus-bagus saja. Ini temuan di lapangan,” ujar WS, Rabu, 3 Juni 2020.
Rasa terkejut WS tidak sampai di situ. Sebab, dari 15 warga yang mulanya dinyatakan negatif corona, ternyata diralat oleh Pihak Puskesmas Kedungdoro setelah kunjungan WS. Lima diantara warga tersebut kembali dinyatakan positif.
"Iya ini saya akan melaporkan kepada Bu Wali. Kenapa Dinkes bisa kecolongan. Memulangkan warganya yang masih berstatus positif,” ucap WS.
WS menyatakan, laporan temuan di lapangan menyoal fasilitas pendampingan tenaga medis, maupun data yang diralat sudah disampaikan via telpon kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Alumnus ITS Surabaya ini sekaligus meminta izin kepada Risma untuk menjalani karantina mandiri. ”Iya sekaligus (meminta izin). Saya juga akan menyampaikan kepada Bu Wali agar berhati-hati dan menjaga kesehatan,” ucap WS.
Mantan Wakil Ketua DPRD Surabaya ini menyatakan, dirinya akan menjalani karantina mandiri. ”Insyallah tidak ada apa-apa. Karantina itu hal biasa. Ini risiko ketika turun menguatkan warga di perkampungan. Mendengar apa perkembangan maupun kekurangan kami di Pemerintah Kota. Mohon doanya,” ujar WS.
Advertisement