Sukses

Gugus Tugas Jatim: Surabaya Pernah Tekan Angka Penularan COVID-19, Tetapi Kembali Naik

Persakmi di Surabaya Raya 17-30 Mei 2020 menyebutkan penggunaan masker dan jaga jarak malah diabaikan jelang penutupan PSBB tahap III.

Liputan6.com, Surabaya - Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyudi mengungkapkan, Surabaya, Jawa Timur pernah mempunyai harapan pulih dari COVID-19 di awal pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). 

Hal tersebut berdasarkan angka rate of transmission atau tingkat penularan di Surabaya yang pernah berada di posisi 0,5 persen, yang berarti membuka kemungkinan untuk segera pulih. 

"Pernah berhasil menekan angka rate of transmission, tetapi kemudian akhir Mei sampai sekarang naik terus. Artinya kedisiplinannya pernah baik terus turun," ujar Joni dalam konferensi pers live streaming di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis, 11 Juni 2020.

Hasil survei Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (Persakmi) di Surabaya Raya 17-30 Mei 2020 menyebutkan penggunaan masker dan jaga jarak malah diabaikan jelang penutupan PSBB tahap III. 

"Di pasar tradisional, sebanyak 84,1 persen tidak menggunakan masker dan 89 persen tak menjaga jarak," ucap Joni. 

Kemudian di sekolah, kampus maupun tempat kursus. Meski hanya 16,9 persen yang aktif dari hari biasa, tetapi 75,7 persen tidak menggunakan masker, dan yang tidak menerapkan physical distancing atau jaga jarak 86 persen. 

Pun demikian dengan tempat ibadah. Dari jemaah yang datang ke tempat ibadah, 70,6 persennya tidak menggunakan masker dan 64,6 persen tak mempedulikan jaga jarak. Sedangkan di perkantoran dan pabrik, masih ada 41,5 persen tidak menggunakan masker. 

"Di minimarket atau supermarket hampir semuanya buka, yakni 97,6 persen yang aktif, 49 persen tidak pakai masker dan 61,7 persen tidak jaga jarak," ujar Joni. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Ketidakpatuhan Jadi Penyebab Tambahan Pasien Positif COVID-19

Dirut RSUD Dr Soetomo itu pun menilai, ketidakpatuhan inilah yang menyebabkan masih banyaknya tambahan pasien positif di Surabaya dalam beberapa pekan terakhir. 

Seperti data yang diungkapkannya per Kamis, 11 Juni 2020, tambahan jumlah pasien positif terjangkit virus SARS CoV-2 di Surabaya tercatat 117 orang, Sidoarjo 39 pasien, dan Gresik 19 orang. 

"Kalau pada saat survei ini tertular ya munculnya sekarang. Makanya tidak heran kalau sekarang angkanya cukup tinggi," ucap Joni.Â