Liputan6.com, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur/Kadin Jatim menyiapkan panduan enam program bagi kalangan pengusaha untuk menjalani aktivitasnya di era normal baru.
Hal ini supaya dunia bisnis di wilayah itu bisa tetap berjalan dengan baik. Wakil Ketua Umum Bidang Telekomunikasi dan Teknologi Informatika Kadin Jatim, Tritan Saputra mengatakan, panduan enam program untuk menuju Kadin Jatim 4.0. Hal pertama yang dijalankan yaitu "Kadin Techno Ground".
Ia menuturkan, program pertama itu akan menjadi wadah yang mampu menghubungkan pelaku bisnis dan institusi perguruan tinggi dengan pasar.
Advertisement
"Kadin Jatim siap menjadi mitra bagi pemerintah daerah dan kementerian ataupun badan yang ditunjuk. Dalam pelaksanaannya, Kadin berupaya mengembangkan techno park dan juga ruang pamer digital. Di sini semua produk bisa dipamerkan,” ujar Tritan dalam acara Online Solusion Seminar (OSS) Kadin Jatim, seperti dikutip dari Antara, ditulis Jumat, (12/6/2020).
Baca Juga
Program kedua, kata dia, Kadin E-Biz atau sistem E-Commerce dan marketplace yang bisa digunakan pelaku bisnis di Jatim untuk meningkatkan penjualan secara daring dengan sistem yang terintegrasi baik. Langkah tersebut dinilai sangat tepat guna mendukung kinerja perdagangan Jatim di era kenormalan baru.
"Ini sejalan dengan meningkatnya minat belanja masyarakat melalui marketplace dan meminimalisir penyebaran COVID-19 melalui tatap muka atau transaksi secara offline," ujar dia.
Program ketiga, Kadin EduTech Solution, program yang ditujukan untuk meningkatkan daya saing Sumber Daya Manusia dan instansi atau lembaga melalui Kadin Institute.
"Edukasi ini akan dikemas dengan pemanfaatan basis teknologi terkini seperti pemanfaatan webinar. Hal ini sejalan dengan komitmen Kadin Jatim untuk menciptakan SDM yang berkualitas," ujar dia.
Program ke empat, Kadin Warung Digital. Hal ini akan menjadi pintu masuk restoran atau kafe maupun angkringan untuk tetap eksis di era keterbatasan jangkauan fisik seperti saat ini.
Program ke lima, Rumah Bisnis Kadin dengan menghadirkan kantor virtual atau virtual office yang akan menjadi solusi bagi pelaku pebisnis atau UMKM yang tidak memiliki kantor.
"Ini juga bisa dikembangkan menjadi co-working space, di mana Kadin akan menyiapkan satu ruangan kerja yang bisa diakses oleh semua pelaku bisnis, dan nantinya akan mengedepankan sharing atau berbagi. Sehingga ruangan tersebut bisa digunakan oleh banyak pebisnis, mulai dari individu, komunitas, maupun perusahaan khususnya startup," ujar dia.
Sedangkan program terakhir atau ke-enam itu Kadin BriCo, yaitu Bridging Collaboration Meeting atau pertemuan pelaku IT dan pelaku industri.
Program ini, kata dia, ditujukan untuk menjembatani kedua belah pihak untuk berkolaborasi dalam aktivitas bisnis, baik di lingkungan Jatim, Indonesia atau bahkan internasional. Kadin Jatim akan berupaya mempertemukan investor dengan pemilik ide," tutur dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Sinergi Potensi Ekonomi Jatim
Tritan mengakui, banyak kaum muda yang memiliki ide cemerlang yang harus diberi kesempatan untuk mengembangkan ide dan keahlian mereka.
"Saya pernah bertemu dengan anak muda yang umurnya masih sekitar 20 tahunan tetapi ia mampu membuat proposal bisnis dengan sangat sempurna. Mereka adalah anak muda yang ingin mendapatkan dukungan. Kalau ini tidak diwadahi, saya takut mereka akan kehilangan arah," ujar dia.
Ketua Umum Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto mengatakan, Kadin Jatim 4.0 akan menjadi wadah komunikasi dan informasi antara pengusaha dengan stakeholder yang berkomitmen membentuk iklim bisnis yang bersih, transparan dan profesional.
"Kadin Jatim akan berusaha mewujudkan sinergi seluruh potensi ekonomi Jatim dan nasional bahkan internasional. Kami berharap sinergitas dunia usaha dan pemerintah provinsi serta daerah di era normal baru ini bisa terus seiring sejalan,agar maju Jatim bisa berkembang bersama," ujar dia.
Advertisement