Sukses

Cegah Penyebaran COVID-19, Pasar Benjeng Gresik Tutup Mulai 17 Juni 2020

Penutupan pasar Benjeng Gresik bertujuan memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di wilayah itu.

Liputan6.com, Jakarta - Pasar Benjeng, di Desa Bulurejo, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, ditutup mulai Rabu, 17 Juni 2020. Penutupan sementara pasar ini usai ada temuan 14 pedagang setempat positif terinfeksi virus corona baru (Sars-CoV-2) yang menyebabkan COVID-19 dan menjadi klaster baru penyebaran di wilayah itu.

Camat Benjeng Suryo Wibowo menuturkan, penutupan mulai efektif dilakukan pada Rabu 17 Juni 2020. Pihaknya pun memberitahukan kepada pedagang melalui selebaran kertas. Penutupan pasar bertujuan memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di wilayah itu.

Penutupan Pasar Benjeng menambah daftar jumlah pasar rakyat di Gresik yang ditutup karena terdampak COVID-19. Sebelumnya, Pemkab Gresik juga menutup Pasar Krempyeng di Jalan Gubernur Suryo dengan ada pedagang yang positif terinfeksi COVID-19.

"Pasar Benjeng sudah menjadi klaster baru. Total ada 14 orang yang positif COVID-19 di Gresik masuk dalam klaster Pasar Benjeng. Ke-14 orang itu terdiri dari pedagang dan keluarganya," ucap Suryo, kepada wartawan.

Awalnya, kata Suryo, sebanyak 60 pedagang di Pasar Benjeng Gresik melakukan tes cepat dan hasilnya 10 orang menunjukkan reaktif.

Setelah itu, dilakukan tes usap dan delapan orang di antaranya terkonfirmasi positif COVID-19, sedangkan dua orang lainnya negatif.

"Tenaga medis melakukan penelusuran kepada delapan pedagang Pasar Benjeng yang positif COVID-19. Ada tambahan enam orang berasal dari keluarga pedagang yang positif. Paling banyak berasal dari Kecamatan Benjeng," kata Suryo.

Suryo mencatat pedagang yang terkonfirmasi positif COVID-19, di antaranya pedagang ayam, daging, dan tempe.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Untuk Memutus Rantai Penularan COVID-19

Kepala Desa Bulurejo Imam Shofwan menambahkan, penutupan Pasar Benjeng untuk memutus mata rantai penularan COVID-19 dengan waktu yang belum ditentukan.

"Kala pertama pernah kami tutup selama tujuh hari tujuannya sebagai sosialisasi dan sekarang ditutup hingga waktu yang belum bisa ditentukan," UJAR DIA.

Sehari sebelumnya, Kabupaten Gresik mengalami lonjakan tajam kasus COVID-19 dengan total tambahan sebanyak 38 orang karena adanya tes cepat secara masif kepada beberapa pasien yang berstatus dalam pengawasan.