Liputan6.com, Surabaya - Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Mohammad Fadil Imran mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng Jombang, Jawa Timur.
"Kedatangan forkopimda Jatim di Pondok Pesantren Tebuireng ini karena kami membutuhkan bantuan dan doa, agar segera terbebas dari pandemi COVID-19," kata Fadil, Selasa (16/6/2020).
Fadil mengatakan, Tebuireng menjadi ponpes tangguh yang merupakan contoh bagi pondok pesantren di Jatim.Â
Advertisement
"Pondok Pesantren Tebuireng menjadi role model pondok pesantren yang lain, sehingga diharapkan mampu mensosialisasikan protokol kesehatan," ucap Fadil.Â
Baca Juga
Sementara itu, pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng KH. Abdul Hakim Mahfud dan Bu Nyai mengapresiasi atas kunjungan forkopimda Jawa Timur.Â
Selain itu, Kiai Abdul Hakim juga mengatakan terkait dengan rencana dimulainya aktivitas belajar mengajar di lingkungan Pondok Pesantren Tebuireng.
"Rencananya pada 20 Juni adalah jadwal masuk para santri baru dan yang lama. Sementara jumlah santri di Tebuireng sebanyak 3.681," ucapnya.Â
"Dan setiap hari Sabtu, Pondok Pesantren Tebuireng mengadakan majelis dan santri dapat mengikuti virtual zoom," ia menambahkan.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Pesantren Tangguh Lainnya
Sebelumnya, Pondok Pesantren Lirboyo di Kota Kediri, Jawa Timur, menjadi percontohan pondok pesantren tangguh dalam menghadapi COVID-19 menjelang dimulainya kegiatan belajar-mengajar di pesantren.
"Kami mohon bahwa Pondok Pesantren Lirboyo akan jadi prototype pesantren tangguh, terutama dalam menghadapi COVID-19," kata Gubenur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat silaturahim ke Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Sabtu, 6 Juni 2020.
Gubernur yang hadir bersama Kapolda Jatim Irjen Pol Mohammad Fadil Imran dan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iryansyah mengatakan untuk konsep pondok pesantren tangguh terdapat beberapa hal yang diperhatikan, di antaranya pesantren sehat, dilansir dari Antara.
Ponpes sehat berarti memastikan santri menggunakan masker, kemudian saat mencuci tangan menggunakan air yang mengalir dan cairan pembersih tangan.
Namun, jika tidak ada antiseptik bisa memanfaatkan sabun yang ada busanya. Hal itu penting karena dengan sabun yang ada busanya bisa membersihkan koloni-koloni virus corona baru (Sars-CoV-2) yang sebabkan COVID-19.
"Kemudian ponpes bersih. Kami harapkan tempat cuci tangan bisa diperbanyak dan ketiga di ponpes ada TOPP artinya tanaman obat untuk pondok pesantren," kata dia di Lirboyo, Kediri.
Advertisement
Konsep Ponpes Tangguh
Khofifah juga mengatakan konsep ponpes tangguh ini juga akan kembali dikoordinasikan dengan berbagai pihak dan diharapkan pesantren tangguh ini bisa menjadi purwarupa pesantren-pesantren lain di Jawa Timur dan seluruh Indonesia.
Dalam kunjungannya, Khofifah juga menerima laporan persiapan Pesantren Lirboyo menghadapi era normal baru serta peran dari jajaran kepolisian untuk membantu ponpes dalam berbenah.
Hadir juga dalam acara silaturahim itu, Ketua Umum PP Himpunan Alumni Santri Lirboyo KH Abdulloh Kafabihi Mahrus, Pengasuh Ponpes Lirboyo KH M Anwar Manshur, sejumlah keluarga, serta pengurus pondok, dan Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar.
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga menyerahkan bantuan kepada pesantren seperti masker kain, sprayer atau alat semprot, sarung tangan pendek, cairan pembersih tangan, vitamin C, sepatu bot, thermal gun, dan beberapa bantuan lainnya.
Setelah dari Lirboyo, rombongan Khofifah melanjutkan perjalanan ke Ponpes Al Falah di Desa Ploso, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, serta meninjau kampung tangguh di Kabupaten Kediri.