Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengaku mendapatkan tiga hal untuk mengatasi atau memutus mata rantai penyebaran COVID-19 dari Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol Idham Azis saat berada di ruang rapat Perwira Lanudal Juanda Surabaya, Jumat (19/6/2020).
Khofifah mengatakan, tiga hal tersebut yaitu gotong-royong yang melibatkan berbagai elemen, mulai dari pemerintah daerah, hingga tokoh masyarakat.
"Sesuai arahan Panglima TNI dan Kapolri, pertama adalah kita harus sinergi dan gotong royong," ujar Khofifah.
Advertisement
Baca Juga
Pesan Panglima dan Kapolri yang kedua adalah kedisiplinan. Dirinya menyebutkan, perlu ada kedisiplinan yang masif di masyarakat. Kedisiplinan dalam menjalankan protokol kesehatan harus bisa dijalankan oleh semua elemen masyarakat
"Kita harus bersatu, bergotong-royong meningkatkan kedisiplinan. Bapak Panglima TNI mengajak masyarakat di garda terdepan untuk menjalankan berbagai kedisplinan untuk menjalankan protokol kesehatan saat pandemi COVID-19," tambahnya.
Pesan ketiga bagi Jawa Timur adalah data yang riil. Data yang dibagi ke masyarakat adalah data yang transparan, sehingga masyarakat bisa mengetahui sejelas mungkin.
"Secara khusus Kapolri pesan agar update data disajikan secara transparan agar langkah selanjutnya dapat dilakukan tindakan yang akurat," tutur dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Panglima TNI Ingatkan Masyarakat Harus Disiplin Patuhi Protokol Kesehatan
Sebelumnya, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyampaikan Jawa Timur, khususnya Surabaya, harus serius dalam menangani tantangan Pandemi COVID-19. Selain itu, juga perlu ada sosialisasi yang masif terhadap masyarakat terkait disiplin protokol kesehatan.
"Jangan sampai karena PSBB telah berakhir, masyarakat berpikir bahwa COVID-19 telah selesai. Ini yang harus selalu diingatkan kepada masyarakat agar selalu menjalankan disiplin protokol kesehatan dalam masa transisi menuju normal baru,” ujar dia didampingi Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis di ruang rapat Perwira Lanudal Juanda Surabaya, Jumat, 19 Juni 2020.
Panglima TNI dan Kapolri berharap agar seluruh satuan kewilayahan TNI dan Polri, Kodam, Koarmada, Koops dan Polda beserta jajarannya, saling sinergi dan mampu berkolaborasi bersama Pemda, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, termasuk pihak swasta untuk bersama-sama mencari solusi terbaik bagi penanganan pandemi Covid-19 di Jawa Timur.
Panglima TNI mengatakan, para tokoh masyarakat adalah panutan dan menjadi rujukan dari masyarakat luas. Oleh karena itu, Panglima TNI meminta agar para tokoh juga memberi pemahaman kepada masyarakat luas.
“Jaga jarak aman, gunakan masker, rajin mencuci tangan dengan sabun, jangan menyentuh mata, hidung, dan muka sebelum mencuci tangan. Gencarkan sosialisasi protokol kesehatan menggunakan kearifan lokal khas Jawa Timuran, agar pesan dapat sampai kepada masyarakat,” ujar dia.
Panglima TNI juga menyampaikan ucapan terima kasih dan berharap agar Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Jawa Timur dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, tentunya dengan dukungan semua pihak.
“Karena dengan upaya bersama yang tidak mengenal lelah, kita akan mampu mengendalikan pandemi, dengan semangat berkorban sebagaimana telah dicontohkan oleh para pendahulu kita, arek-arek Suroboyo,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolri menambahkan, marilah semua pihak untuk bekerja sama mengajak masyarakat selalu menjalankan disiplin protokol kesehatan. "Harus diingat bahwa kedisiplinan masyarakat menjalankan protokol kesehatan menjadi kunci keberhasilan mengendalikan pandemi COVID-19,” ujar Kapolri.
Advertisement