Sukses

Satu Dokter dan Perawat di Sidoarjo Tutup Usia karena Corona COVID-19

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo Syaf Satriawarman menuturkan, 59 orang tenaga medis di Sidoarjo terpapar COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta - Dunia medis kembali berduka. Satu perawat di Sidoarjo, Jawa Timur tutup usia. Perawat itu bernama Sri Agustin S.Kep, NS.

Hal itu seperti diunggah dalam akun instagram rumah sakit umum daerah (RSUD) Kabupaten Sidoarjo @rsudsda, Sabtu, (20/6/2020). Dalam unggahan itu tertulis, Innalilahi wainnailahi rojiun. RSUD Kabupaten Sidoarjo kembali berduka, Sabtu dini hari tenaga kesehatan Pahlawan COVID-19 kami telah gugur Sri Agustin, S.Kep,NS.

Perawat RSUD Kab.Sidoarjo. Semoga Husnul Khotimah.Amal Ibadahnya diterima dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan, Amin.

Saat dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Timur, dr Sutrisno SpOG membenarkan. "Iya betul, konfirmasi positif Corona COVID-19,” ujar Sutrisno saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu (20/6/2020).

Selain perawat, RSUD Kabupaten Sidoarjo juga kehilangan salah satu dokter bernama dr Gatot P karena COVID-19. “Iya kemarin. Positif COVID-19,” ujar Sutrisno.

Sutrisno menuturkan, dokter Gatot bertugas di IGD. Sutrisno menduga transmisi penularan dari pasien. Sisi lain, dokter Gatot juga memiliki penyakit penyerta diabetes.  "Kerja di IGD, banyak pasien (di IGD-red) dan tak terduga,” kata dia.

Sutrisno pun mengatakan, rumah sakit di Sidoarjo dan Surabaya, Jawa Timur sudah overload atau kelebihan kapasitas. Hal itu juga membuat beban rumah sakit semakin berat. "Kualitas jadi menurun kalau banyak dokter dan perawat, administrasi tertular, pelayanan jadi turun,” kata dia.

Oleh karena itu, Sutrisno mengingatkan agar masyarakat meningkatkan kedisiplinan untuk protokol kesehatan. Saat ini, kepatuhan masyarakat masih rendah untuk menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak. Ia juga mengatakan, keberadaan dan kualitas alat pelindung diri (APD) juga sangat penting untuk tenaga medis.

"Tentu paling penting APD, harus diperbaiki dan dijaminkan ada APD, dan kualitasnya," kata dia.

Kemudian, ia juga mengimbau tenaga medis tetap disiplin menggunakan apd dan mematuhi prosedur. "Pengaturan jam kerja yang bagus, serta kualitas dan kecukupan rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang lain," tutur dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Total Tiga Tenaga Medis Tutup Usia karena COVID-19 di Sidoarjo

Sebelumnya, seorang dokter yang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidoarjo, Jawa Timur, tutup usia setelah menjalani perawatan di ruang isolasi karena terinfeksi virus corona baru (Sars-CoV-2) yang penyebab COVID-19.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo Syaf Satriawarman menuturkan, dokter bernama dr Gatot P itu menjalani perawatan di RSUD Sidoarjo pada 17 Juni 2020 setelah menderita demam dan muntah-muntah.

Pada 18 Juni, hasil pemeriksaan menunjukkan dokter penderita diabetes melitus itu positif terserang COVID-19. Dokter Gatot itu meninggal dunia pada Jumat sore, 19 Juni 2020 atau pada hari ketiga menjalani perawatan di rumah sakit. Syaf menuturkan, saat ini total sudah ada tiga petugas kesehatan di Sidoarjo yang meninggal dunia akibat COVID-19.

"Total (tenaga kesehatan) yang terpapar 59 orang dan yang meninggal dunia sudah tiga orang, dua perawat dan satu dokter," ujar dia, seperti dikutip dari Antara, Sabtu, 20 Juni 2020.

Wakil Ketua Gugus Tugas COVID-19 Sidoarjo Kombes Pol Sumardji mengatakan kematian tenaga kesehatan menunjukkan COVID-19 sama sekali tidak bisa diremehkan. 

"Masihkah masyarakat menganggap virus ini tidak berbahaya," ujar dia.

Menurut data pemerintah, sampai sekarang jumlah akumulatif pasien COVID-19 di Sidoarjo sebanyak 1.129 orang. Selain itu ada 1.280 orang dalam pemantauan dan 642 pasien dalam pengawasan yang kondisinya dipantau.