Sukses

Pertama di Jatim, Kota Madiun Masuk Zona Hijau COVID-19

Dari 38 kota/kabupaten di Jatim, saat ini hanya Kota Madiun yang mendapatkan status zona hijau, sedangkan tujuh daerah masih dinyatakan berisiko tinggi.

Liputan6.com, Jakarta - Kota Madiun dinyatakan berstatus zona hijau dan menjadi daerah pertama di Provinsi Jatim yang sudah tidak terdampak penyebaran COVID-19.

"Alhamdulillah, Kota Madiun dinyatakan zona hijau penyebaran COVID-19," ujar Wali Kota Maidi di sela kegiatan peringatan HUT ke-102 Kota Madiun di Balai Kota Madiun, Sabtu malam, 20 Juni 2020.

Ia menilai status zona hijau penyebaran COVID-19 tersebut merupakan kado terindah dalam peringatan hari jadi ke-102 Kota Madiun yang jatuh pada tanggal 20 Juni 2020, dilansir dari Antara.

Meski telah berstatus hijau, Maidi mengingatkan warga Kota Madiun untuk tidak lengah sehingga status tersebut dapat dipertahankan. "Tetap pakai masker dan jaga jarak. Status zona hijau ini harus dipertahankan," kata dia.

Maidi juga mengimbau masyarakat Kota Madiun untuk tetap waspada terhadap virus corona COVID-19 dan menerapkan protokol kesehatan di manapun berada.

"Era normal baru bukan kembali ke kebiasaan lama, tapi hidup dengan kebiasaan baru lebih bersih dan sehat," katanya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

7 Daerah Beresiko Tinggi

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan Kota Pendekar itu sebagai daerah satu-satunya di Jatim berstatus zona hijau untuk penyebaran COVID-19. Hal itu disampaikan Gubernur Khofifah melalui instagram pribadinya @khofifah.ip.

"Alhamdulillah, Kota Madiun dalam peta terbaru Bersatu Lawan COVID-19 (BLC) Gugus Tugas Pusat sore ini masuk zona hijau (tidak terdampak). Ayo dulur makin semangat dan tingkatkan disiplin," tulis Khofifah.

Dari 38 kota/kabupaten di Jatim, saat ini hanya Kota Madiun yang mendapatkan status zona hijau, sedangkan tujuh daerah masih dinyatakan berisiko tinggi, yakni Surabaya, Jombang, Sidoarjo, Situbondo, Kabupaten Pasuruan, Gresik, dan Kabupaten Mojokerto.

Selain itu, sebanyak 15 daerah masih berstatus risiko sedang dan 15 kabupaten/kota lainnya berstatus risiko rendah.