Liputan6.com, Jakarta - Jawa Timur (Jatim) salah satu wilayah yang mencatat jumlah orang tanpa gejala (OTG) terkait Corona COVID-19 cukup tinggi di Indonesia. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Iya (tinggi-red), tercatat 31.025 orang. OTG ini termasuk orang yang pernah dengan pasien positif," ujar Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Jawa Timur, dr Joni Wahyuhadi saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat, Minggu (21/6/2020).
Ia menambahkan, kalau orang dalam pemantauan (ODP) bisa dengan gejala, hal ini sebaliknya dengan OTG. Padahal OTG ini berpotensi menularkan COVID-19. Oleh karena itu, Joni mengingatkan masyarakat untuk disiplin mentaati protokol kesehatan. "Cegah dengan disiplin mentaati protokol kesehatan," kata dia.
Advertisement
Baca Juga
Protokol kesehatan itu mulai dari memakai masker ketika di luar rumah, menjaga jarak, hindari kerumunan, cuci tangan dengan air mengalir dan sabun, serta jalankan pola hidup bersih dan sehat.
Hal senada dikatakan Ketua IDI Jawa Timur, dr Sutrisno SpOG. Jumlah kasus OTG yang tinggi ini juga berat. Ia menuturkan, orang tanpa gejala dapat berpotensi menularkan COVID-19. Sutrisno menuturkan, test COVID-19 secara massal perlu dilakukan untuk identifikasi kasus COVID-19.
"Kalau positif, tinggal di rumah dan di awasi. Biasanya sekitar 2-3 minggu isolasi hingga virus mati," kata dia.
Ia pun meminta masyarakat untuk meningkatkan kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan. Selama ini kepatuhan masyarakat masih rendah. "Masyarakat kedisiplinannya ditingkatkan. Kepatuhan masyarakat saat ini rendah," kata dia.
Selain itu, Sutrisno mengatakan, peran kampung tangguh diperkuat sehingga dapat menegakkan aturan. Dengan demikian diharapkan kepatuhan masyarakat untuk disiplin jalankan protokol kesehatan.
"Tempat keramaian juga dikontrol, tak perlu ditutup tetapi dimodifikasi untuk terapkan protokol kesehatan. Pakai masker, duduk berjarak minimal dua meter, dan sediakan tempat cuci tangan," kata Sutrisno.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Jawa Timur di Posisi 5 untuk Tambahan Kasus Corona COVID-19 Terbanyak pada 21 Juni 2020
Sebelumnya, Jawa Timur kembali mencatatkan tambahan pasien baru Corona COVID-19 terbanyak di Indonesia pada Minggu, 21 Juni 2020. Akan tetapi, kali ini posisi Jawa Timur berada di posisi lima untuk tambahan kasus baru harian Corona COVID-19 pada 21 Juni 2020.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 di Indonesia, Achmad Yurianto menuturkan, pihaknya sudah memeriksa 18.229 spesimen sehingga akumulasi diperiksa total 639.385 spesimen. Dari pemeriksaan konfirmasi COVID-19 itu, ditemukan sebanyak 862 orang sehingga total menjadi 45.891 orang.
Kalau melihat distribusi jumlah tambahan kasus Corona COVID-19 tertinggi, posisi pertama dicatatkan DKI Jakarta dengan tambahan 142 orang. Sisi lain, jumlah pasien sembuh dari Corona COVID-19 di DKI Jakarta mencapai 233 orang pada 21 Juni 2020.
Sulawesi Selatan mencatatkan tambahan baru konfirmasi positif Corona COVID-19 sebanyak 112 orang dan sembuh mencapai 38 orang, Jawa Tengah ada tambahan kasus baru 99 orang dan sembuh 22 orang. Selain itu, Kalimantan Selatan mencatatkan tambahan kasus baru Corona COVID-19 sebanyak 94 kasus baru dan 10 orang sembuh.
“Jawa Timur hari ini laporkan 91 kasus baru dan 125 sembuh,” ujar Yurianto, saat konferensi pers, Minggu (21/6/2020).
Berdasarkan laporan media harian COVID-19 pada 21 Juni 2020 pukul 12.00 WIB, ada tambahan pasien positif Corona COVID-19 sebanyak 91 orang sehingga total menjadi 9.542 orang. Pasien sembuh dari Corona COVID-19 bertambah 125 orang sehingga menjadi 2.789 orang. Kabar duka, ada tambahan pasien meninggal sebanya 17 orang menjadi 715 orang hingga 21 Juni 2020.
Ia menuturkan, 18 provinsi mencatatkan kasus di bawah 10 dan sembilan provinsi tidak melaporkan penambahan kasus. Kasus sembuh lebih banyak dari positif COVID-19 di sejumlah provinsi antara lain di Gorontalo melaporkan tujuh kasus dan 13 sembuh. Lampung melaporkan satu kasus baru COVID-19 dan lima sembuh. Di Kalimantan Barat tidak ada kasus baru dan 21 sembuh.
“Kasus sembuh akumulasi 521 orang sehingga total sembuh 18.404 orang. Meninggal 36 orang sehingga total 2.465,” ujar dia.
Yurianto menambahkan, 439 kabupaten/kota sudah terdampak di 34 provinsi. Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 56.436 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 13.225 orang.
Advertisement