Sukses

Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Jatim Jalani Isolasi Mandiri, Ada Apa?

Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jawa Timur (Jatim) Heru Tjahjono menceritakan, kondisi dokter Kohar mulai membaik dan sedang melakukan isolasi mandiri.

Liputan6.com, Surabaya - Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas COVID-19 Jatim, Kohar Hari Santoso sudah lama tidak terlihat di Gedung Negara Grahadi Surabaya. Kabar yang beredar di kalangan jurnalis di Surabaya, dokter Kohar  diduga terpapar COVID-19.

Dikonfirmasi mengenai kabar tersebut, Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jawa Timur (Jatim) Heru Tjahjono menceritakan, kondisi dokter Kohar mulai membaik dan sedang melakukan isolasi mandiri.

"Saat menjalani swab pertamanya, hasilnya positif COVID-19 namun setelah menjalani swab kedua hasilnya negatif dan sekarang beliau melakukan isolasi mandiri," ujar Heru, ditulis Selasa (30/6/2020).

Sebelumnya, Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jawa Timur (Jatim) Heru Tjahjono mengaku pihaknya sangat gencar melakukan rapid tes atau tes cepat massal di lingkungan kerjanya.

Heru mengungkapkan, dari 77 ribu Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ada, sebanyak 15 persen atau 11.550 orang yang telah melakukan rapid tes.

"Hasilnya, sebanyak 396 ASN dinyatakan reaktif rapid tes dan selanjutnya, sebagian melakukan swab dan hasilnya 44 ASN dinyatakan positif COVID-19. Sedangkan ada tujuh ASN yang dinyatakan negatif atau sembuh," tutur dia, Senin, 29 Juni 2020.

Heru menuturkan, ASN yang reaktif rapid tes sudah dilakukan isolasi di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jatim, sambil menunggu tes swab.

"Sedangkan untuk ASN yang positif COVID-19 telah ditempatkan di Rumah Sakit Darurat di Jalan Indrapura Surabaya, khususnya yang gejala sedang dan ringan," ucap dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 3 halaman

Perkembangan Corona COVID-19 di Jawa Timur pada 29 Juni 2020

Sebelumnya, Ketua tim kuratif Gugus Tugas COVID-19 Jatim, Joni Wahyuadi menyampaikan, pasien positif Corona Covid-19 bertambah 240 orang, sehingga total secara keseluruhan di Jatim mencapai 11.795 orang.

"Kemarin totalnya 11.482 pasien, sekarang tambah 240 pasien jadi totalnya 11.795 pasien," ujar dia di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin, 29 Juni 2020.

Joni mengatakan, 240 orang yang terkonfirmasi positif Corona COVID-19 tersebut, masing-masing satu orang berasal dari Kabupaten Magetan, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Tuban, Kota Blitar, dan Kota Probolinggo.

"Kemudian masing-masing dua orang berasal dari Kabupaten Jember, Kabupaten Trenggalek, Kota Madiun, dan Kota Mojokerto," tutur dia.

Berikutnya, masing-masing tiga orang berasal dari Kabupaten Kediri, Kabupaten Malang, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Pasuruan, dan Kota Batu.

"Lalu, empat orang dari Kabupaten Ponorogo. Masing-masing lima orang dari Kabupaten Lamongan, dan Kabupaten Sumenep," tutur dia.

Selanjutnya, masing-masing enam pasien Corona COVID-19 dari Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Sampang. Masing-masing tujuh orang dari Kabupaten Bojonegoro, dan Kota Malang dan sembilan orang dari Kabupaten Jombang.

"Kemudian, 14 orang dari Kabupaten Bangkalan, 17 orang dari Kabupaten Sidoarjo, 33 orang dari Kabupaten Gresik, dan 95 orang dari Kota Surabaya," ujar dia.

3 dari 3 halaman

Pasien Sembuh dan Meninggal

Joni mengatakan, pasien yang terkonfirmasi negatif atau sembuh ada 121 orang. Mereka masing-masing satu orang berasal dari Kabupaten Madiun, Kabupaten Magetan, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Tuban, Kota Pasuruan, dan Kota Probolinggo.

Kemudian masing-masing dua orang berasal dari Kabupaten Jember, Kabupaten Kediri, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Sampang, dan Kota Blitar. Lalu masing-masing tiga orang berasal dari Kabupaten Bojonegoro, dan Kota Kediri.

"Berikutnya empat orang dari Kabupaten Blitar, lima orang dari Kabupaten Bangkalan, 12 orang dari Kabupaten Sidoarjo, dan 76 orang dari Kota Surabaya. Total yang sembuh hingga hari ini ada 4.012 orang atau setara 34,01 persen," ujar dia.

Sedangkan untuk pasien yang meninggal dunia ada 30 orang, masing-masing satu orang berasal dari Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Nganjuk, Kota Batu, dan Kota Mojokerto.

"Berikutnya masing-masing dua orang dari Kabupaten Bangkalan, dan Kabupaten Sidoarjo, 3 dari Kabupaten Gresik, dan 16 dari Kota Surabaya. Totalnya 896 atau setara dengan 7,60 persen," ucap Joni.

"Untuk pasien yang berstatus PDP dari angka 10.408 kini menjadi 10.535 orang, dan yang berstatus ODP dari angka 29.350 kini menjadi 29.477 orang," ujar Joni. 

Â