Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyiapkan skema rapid test atau tes cepat gratis di puskesmas untuk meringankan beban biaya bagi peserta Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2020.
Layanan tes cepat ini dikhususkan bagi warga Surabaya pemegang Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIPK) dan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya, Febria Rachmanita menuturkan, pemegang KIP dan MBR biaya rapid test atau tes cepat itu ditanggung Pemkot Surabaya dengan gratis. Pemeriksaan rapid test ini dilaksanakan di seluruh puskesmas Surabaya.
Advertisement
Baca Juga
"Pemeriksaan (rapid test) dilakukan di seluruh puskesmas untuk mendekatkan masing-masing peserta. Ada 63 puskesmas yang tersebar di Surabaya,” ujar Febria, seperti dikutip dari laman Surabaya.go.id, ditulis Sabtu (4/7/2020).
Oleh karena itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya ini berharap, para peserta dapat memanfaatkan layanan rapid test gratis ini melalui puskesmas terdekat dari rumahnya untuk mendapatkan hasil uji sebagai syarat mengikuti UTBK. Jadi para peserta tidak harus memakai layanan transportasi yang terlalu jauh.
"Kami menyiapkan sekitar 10 ribu rapid test. Itu semua gratis dan bisa dilakukan hari ini mulai jam 2 sampai dengan jam 5 sore. Itu mulai Jumat, Sabtu dan Minggu," ujar dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Cek Jadwal Rapid Test
Pada Sabtu, 4 Juli 2020 dan Minggu 5 Juli 2020, Febria menuturkan, pelaksanaan tes cepat gratis di puskesmas dimulai sejak pukul 09.00-12.00 WIB.
Pelaksanaan tes cepat gratis di puskesmas ini juga berlangsung pada Senin, 6 Juli 2020 hingga Rabu, 8 Juli 2020 dimulai pada pukul 09.00-12.00 WIB.
"Kalau di puskesmas masing-masing, petugas sudah cukup," ujar dia.
Hingga saat ini, data pemegang KIPK yang akan mengikuti UTBK SBMPTN 2020 di tiga lokasi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Surabaya mencapai 7.924 orang.
Rinciannya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) sebanyak 2.744 peserta, Universitas Pembangunan “Veteran” (UPN) Jawa Timur sebanyak 786 peserta, kemudian Universitas Airlangga (Unair) Surabaya sebanyak 4.394 peserta. Dari total jumlah peserta 7.924 orang itu, sebanyak 4.754 merupakan pemegang KIPK warga Surabaya. Sedangkan sisanya, merupakan warga dari luar Surabaya.
Advertisement