Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir menyatakan, kondisi penyebaran COVID-19 di Jawa Timur memerlukan perhatian khusus karena angka kasus yang terus bertambah.
"Kami dua kali menyerahkan bantuan ke Jawa Timur karena kondisinya yang memang perlu perhatian khusus," ujar Erick Thohir di sela kunjungan kerja sekaligus menyerahkan bantuan obat-obatan dan alat kesehatan di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Minggu siang, (5/7/2020), seperti dikutip dari Antara.
Erick Thohir mengatakan kendatangannya ke Jawa Timur sesuai arahan Presiden Joko Widodo. Ia datang ke Jawa Timur didampingi Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD.
Advertisement
Baca Juga
Selain Jawa Timur, kata dia, Kementerian BUMN telah menyerahkan bantuan serupa ke provinsi lain yang tingkat penyebaran COVID-19 juga tidak sedikit, seperti di Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Kementerian BUMN juga berperan dalam langkah penanggulangan pandemi COVID-19, di antaranya dalam bentuk kesertaan BUMN pada pendirian dan operasionalisasi RS Darurat Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta, dan RS Khusus Infeksi di Pulau Galang, Kepulauan Riau.
Khusus di Jawa Timur, berdasarkan data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jawa Timur per Sabtu, 4 Juli 2020 pukul 17.00 WIB, total kasusnya mencapai 13.447 orang atau tambahannya sebanyak 441 orang.
Sedangkan angka kasus sembuh atau dinyatakan telah terkonversi negatif COVID-19 sejumlah 4.889 orang, serta angka kematian akibat COVID-19sampai saat ini tercatat 1.027 orang. Data lain, yaitu angka pasien dalam pengawasan (PDP) di Jawa Timur yakni jumlahnya 11.276 orang serta orang dalam pemantauan (ODP) yang mencapai 30.135 orang.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Serahkan Bantuan Obat Avigan
Sementara itu, Erick Thohir juga menegaskan bantuan berupa obat Avigan yang diserahkan ke Jawa Timur diharapkan mampu menekan angka kematian sekaligus mengendalikan COVID-19.
Bantuan obat Avigan yang diserahkan sebanyak 100.000 tablet ditambah 29.000 tablet yang telah diserahkan sebelumnya, kemudian 10.000 pcs alat pelindung diri dan masker bedah berjumlah 100.000 lembar.
"Bismillah dan semoga diridhoi Allah SWT bahwa angka kematian bisa ditekan. Saat ini semua tidak mau ada saudara-saudara kita yang tidak bisa dibantu dan tentu seyogyanya pemerintah harus hadir," ujar dia.
Advertisement