Liputan6.com, Jakarta - Jumlah perawat yang terpapar Corona COVID-19 di Jawa Timur (Jatim) bertambah. Hingga 6 Juli 2020, total perawat yang terinfeksi Corona COVID-19 menjadi 247 orang.
"Hingga 6 Juli 2020 terkonfirmasi positif 247 orang, dan meninggal 11 orang," ujar Ketua DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Timur, Prof Nursalam saat dihubungi Liputan6.com, Senin (6/7/2020).
Ia menambahkan, 11 perawat tutup usia karena Corona COVID-19 antara lain dari Tuban, Sidoarjo, Kota Malang, Sampang masing-masing satu orang, dan Surabaya sebanyak tujuh orang. 247 perawat terpapar Corona COVID-19 tersebar di beberapa kabupaten/kota di Jawa Timur.
Advertisement
"Terbanyak di Surabaya dengan total 108 orang, Sidoarjo sebanyak 65 orang dan beberapa kabupaten/kota," kata dia.
Baca Juga
PPNI Jawa Timur pun menyikapi hal tersebut. Nursalam mendorong agar pemeriksaan tes polymerase chain reaction (PCR) secara masif dan berkala setiap 14 hari. "Supaya bisa dilakukan 3T yaitu test, tracing, treatment dengan baik,” tutur dia.
Kemudian, ia juga meminta tenaga kesehatan termasuk perawat untuk waspada. "Jangan sampai lengah dalam kepatuhan protokol kesehatan khususnya penggunaan alat pelindung diri (APD) di semua tatanan pelayanan khususnya di rumah sakit," ujar dia.
Selain itu, menurut Nursalam perlu peninjauan ulang terkait penambahan kamar di beberapa rumah sakit (RS) dengan mempertimbangkan kebutuhan tenaga medis yaitu perawat, rasio dan sebagainya. "Setting gedung dan ruangan supaya alur terpisah antara pasien COVID-19 dan nonCOVID-19,” kata dia.
Nursalam menambahkan, edukasi kepada masyarakat secara masif dan tindakan bagi yang tidak patuh dalam penggunaan APD.
"Kemudian advokasi kesejahteraan perawat dan kebutuhan dasar seperti makan, istirahat dan suplemen," kata dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
IDI Jatim: 88 Dokter Terinfeksi COVID-19, 13 Orang Tutup Usia
Sebelumnya, sebanyak 24 tenaga kesehatan terdiri dari dokter dan perawat yang meninggal dunia karena Corona COVID-19 di Jawa Timur.
Pada pekan ini, seorang dokter anestesi yang sehari-hari bertugas di Rumah Sakit Haji Surabaya tutup usia karena COVID-19 pada 30 Juni 2020. Selain itu seorang perawat Rumah Sakit Islam (RSI) di Jalan Ahmad Yani, Surabaya juga tutup usia setelah terpapar COVID-19.
Ketua IDI Jatim, dr Sutrisno SpOG menuturkan, jumlah dokter terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 88 orang, dan dari jumlah tersebut, ada 13 dokter meninggal dunia karena COVID-19.
Sutrisno menuturkan, beban kerja turut mempengaruhi tetapi saat ini sudah dikurangi. Selain itu, penyebab meninggalnya tenaga kesehatan karena Corona COVID-19 juga ada penyakit penyerta.
"Ada yang sakit jantung, diabetes, obesitas dan ada yang tidak ada komorbidnya,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Kamis, 2 Juli 2020.
Sutrisno pun menganjurkan agar seluruh rumah sakit harus menyesuaikan dalam membentuk membagi pelayanan COVID-19 dan nonCOVID-19. Selain itu, untuk menekan penyebaran COVID-19, ia mengimbau untuk menggelar tes masif, isolasi yang positif, rawat segera pasien yang sakit dan tracing intensif setelah ditemukan kasus konfirmasi positif.
"Jurusnya 3T, dan edukasi terus menerus oleh media, tenaga kesehatan, pejabat dan tokoh masyarakat,” ujar dia.
Advertisement