Liputan6.com, Jakarta - Tambahan kasus baru terbanyak Corona COVID-19 masih dari Jawa Timur pada Rabu, 8 Juli 2020. Tercatat ada tambahan pasien baru COVID-19 sebanyak 366 orang.
Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan COVID-19 di Indonesia , Achmad Yurianto menuturkan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan sebanyak 22.183 spesimen sehingga total 968.237 spesimen. Dari pemeriksaan itu, kasus konfirmasi positif Corona COVID-19 ditemukan sebanyak 1.853 orang. Dengan demikian total pasien positif COVID-19 sebanyak 68.079 orang.
“Sebaran kasus positif kita dapatkan Jawa Timur melaporkan 366 kasus baru dan 205 sembuh,” ujar Yurianto, Rabu (8/7/2020).
Advertisement
Baca Juga
Pasien positif bertambah 366 orang di Jawa Timur sehingga menjadi 14.967 orang hingga 8 Juli 2020. Pasien sembuh bertambah 205 orang menjadi 5.319 orang. Di satu sisi, pasien meninggal bertambah 23 orang menjadi 1.102 orang. Demikian mengutip berdasarkan laporan media harian COVID-19 8 Juli 2020 pukul 12.00 WIB.
Kemudian pasien baru COVID-19 terbanyak lainnya didapatkan di DKI Jakarta sebanyak 357 pasien baru dan 147 pasien sembuh, Jawa Tengah melaporkan 205 pasien baru konfirmasi positif COVID-19 dan 70 pasien sembuh, Sulawesi Selatan mencatat 166 pasien baru dan 15 sembuh, Sumatera Utara melaporkan 156 pasien baru COVID-19 dan 10 sembuh.
"Ada 17 provinsi laporkan kasus di bawah 10 dan 7 provinsi laporkan tidak ada penambahan kasus seperti Bangka Belitung, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Sumatera Barat, Riau dan Papua Barat," ujar dia.
Selain itu, pasien sembuh sebanyak 800 orang sehingga total menjadi 31.585 orang. Di satu sisi, 50 orang meninggal karena Corona COVID-19 menjadi 3.359 orang. Sebanyak 456 kabupaten/kota telah terdampak di 34 provinsi.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Jaga Jarak dan Pakai Masker
Yurianto menambahkan, tambahan kasus baru sebanyak 1.853 orang tersebut tidak secara langsung meningkatkan pasien dirawat di rumah sakit. Sebagian besar adalah pasien dengan gejala minimal dan tak merasakan sakit. “Kami minta mereka isolasi mandiri, patuhi ketat isolasi mandiri di rumah agar tak terjadi sumber penularan baru di tengah masyarakat,” kata dia.
Ia menuturkan, sebagian masyarakat juga masih rentan tertular dan belum disiplin patuh protokol kesehatan. Patuh protokol kesehatan itu, menurut Yurianto menjadi penting mengingat aktivitas produktivitas sebagai syarat untuk aman. "Disiplin protokol kesehatan jadi mutlak dilaksanakan, kesadaran bersama agar pertambahan kasus terkendali,” ujar dia.
Ia juga mengimbau agar warga memakai masker dengan benar. Hal ini mengingat warga sudah banyak pakai masker tetapi belum benar.
"Masker gunakan benar belum dilakukan masyarakat, tutup mulut saja, tak beri perlindungan droplet lewat hidung, tidak rajin cuci tangan, mari komitmen ini diperkuat, kita patuhi protokol kesehatan hal yang buat kita aman dan yakin kalau pandemi ini segera bisa tangani," ujar dia.
Advertisement