Liputan6.com, Jakarta - Petrokimia Gresik mengucurkan anggaran kemitraan untuk membantu pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sebesar Rp9,79 miliar hingga Juni 2020 atau 23 persen dari total alokasi sebesar Rp41,8 miliar.
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Rahmad Pribadi menuturkan, dana kemitraan memiliki porsi terbesar dalam anggaran Corporate Social Responsibility (CSR) setiap tahun. Pada 2020, total mencapai 80,1 persen dari anggaran CSR sebesar Rp51,8 miliar, Rabu, 8 Juni 2020.
"Besarnya dana kemitraan ini menjadi wujud komitmen kami untuk turut aktif meningkatkan perekonomian masyarakat melalui pemberian modal kerja dan pembinaan terhadap pelaku UMKM," kata Rahmad dalam keterangan persnya, dilansir dari Antara.
Advertisement
Baca Juga
Ia mengatakan, anggaran ini juga merupakan bagian dari upaya Petrokimia menyukseskan program #BUMNuntukUMKM, sebagaimana perannya sebagai agen pembangunan dan perubahan.
Sementara itu hingga Juni 2020 dana dari Petrokimia tersebut telah disalurkan sebagai pinjaman modal kerja bagi 480 pelaku UMKM yang tergabung dalam 89 mitra binaan baik perorangan/kelompok, mulai dari sektor perdagangan, pertanian, peternakan dan perikanan.
"Kebanyakan dari pelaku usaha berasal dari beberapa daerah di Jawa Timur, namun sebagian juga ada yang dari Blora (Jawa Tengah), kemudian Sleman, Bantul, serta Kulon Progo (Daerah Istimewa Yogyakarta)," kata Rahmad.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Bantu Ribuan UMKM
Ia mengatakan anggaran kemitraan yang dikeluarkan Petrokimia setiap tahun telah membantu ribuan pelaku UMKM, seperti pada 2018 telah menyalurkan Rp43,7 miliar untuk 2.296 pelaku usaha, tahun 2019 sebesar Rp45,98 miliar untuk 2.117 pelaku UMKM.
"Jika ditotal mulai 2016 hingga sekarang sudah ada 11.325 pelaku UMKM yang kami bantu dengan total anggaran lebih dari Rp188 miliar," ujar dia.
Rahmad mengatakan selain anggaran kemitraan dalam program CSR 2020, Petrokimia juga menganggarkan dana untuk bina lingkungan sebesar Rp10 miliar, dan hingga Juni telah direalisasikan sebesar Rp2,6 miliar atau 21 persen.
"Bantuan kemitraan disalurkan untuk korban bencana alam, pendidikan, peningkatan kesehatan, pengembangan sarana dan prasarana umum, sarana ibadah, pelestarian alam, dan program pengentasan kemiskinan," katanya.
Bantuan bina lingkungan terbesar adalah bantuan pendidikan, dan tahun 2020 dialokasikan sebesar Rp3,5 miliar dengan realisasi sebesar Rp1,5 miliar atau 41 persen.
Ia berharap bantuan ini mampu memberikan kontribusi bagi pembangunan dan peningkatan perekonomian masyarakat, sesuai dengan komitmen perusahaan untuk maju bersama masyarakat.
Advertisement