Sukses

Pemkot Surabaya Siapkan 10 Ribu Tes Cepat untuk Peserta UTBK Tahap Dua

Peserta UTBK harus menunjukkan beberapa persyaratan di antara Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (KIP-K) dan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) untuk ikuti tes cepat gratis.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya siapkan 10.000 alat rapid test atau tes cepat untuk persiapan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) tahap kedua.

Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita menuturkan, fasilitas tes cepat itu diperuntukkan khusus bagi warga Surabaya yang tidak mampu dan mengikuti UTBK.

Oleh karena itu, untuk mengikuti tes cepat gratis tersebut, peserta harus menunjukkan beberapa persyaratan di antara Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (KIP-K) dan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) kepada petugas puskesmas.

"Sudah kita siapkan 10.000 alat rapid, tapi kemarin data dari yang masuk dari KIP-K dan MBR kurang lebih 4.900an, jadi  sementara stocknya masih aman,” ujar dia, seperti dikutip dari laman Surabaya.go.id, Kamis (9/7/2020).

Pelaksanaan UTBK-SBMPTN akan dilaksanakan tiga gelombang pada gelombang pertama 5-14 Juli 2020, gelombang kedua 20-29 Juli 2020, dan cadangan pada 29 Juli-2 Agustus 2020.

Sementara itu,  sebanyak 1.287 calon mahasiswa telah memanfaatkan layanan rapid test atau tes cepat gratis selama hampir sepekan di 63 puskesmas. Pemkot Surabaya gelar tes cepat gratis bagi peserta UTBK yang berasal dari keluarga tak mampu di 63 puskesmas. Pelaksanaan tes cepat itu dilakukan pada 4-8 Juli 2020 di seluruh puskes se-Surabaya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

1.287 Calon Mahasiswa Sudah Manfaatkan Layanan Tes Cepat

Febria mengatakan, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota (Dinkes) Surabaya, angka kumulatif calon mahasiswa di 63 Puskemas yang sudah melakukan rapid test mencapai 1.287 orang.

“Kemarin hari terakhir. Untuk kemarin ada sekitar 206 orang calon mahasiswa. Reaktifnya ada empat orang,” ujar dia.

Dia memaparkan dari jumlah 1.287 orang tersebut, total hasil rapid test reaktif sebanyak 56 calon mahasiswa. Bagi yang calon mahasiswa yang dinyatakan reaktif, mereka langsung dilakukan swab pada saat itu juga sembari isolasi di hotel untuk menunggu hasilnya keluar.

"Alhamdulillah, dari 56 orang tersebut sudah keluar hasilnya. Mereka berstatus negatif semua. Artinya tidak terpapar Covid-19,” ungkap dia.

Kepala Dinkes Surabaya ini menambahkan, kuota layanan rapid test gratis untuk peserta UTBK ini sebanyak 10 ribu. Namun, layanan ini dikhususkan bagi warga Surabaya.

"Layanan rapid test gratis ini dikhususkan bagi warga Surabaya pemegang KIPK (Kartu Indonesia Pintar Kuliah) dan MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah), atau MBR yang menjadi persyaratan," pungkasnya.