Sukses

RSJ Menur Surabaya Dapat Bantuan PCR dan APD Lengkap

Bantuan alat tersebut merupakan satu-satunya bantuan alat PCR terlengkap yang pernah diterima oleh Pemprov Jatim.

Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) kembali menerima bantuan dari Yayasan Stapa (Social Transformation and Public Awareness) Center yang didukung Sampoerna Indonesia. Bantuan itu langsung diterima oleh Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur.

Kali ini berupa satu unit PCRmax Eco-48 1 paket dan 100 full set alat pelindung diri (APD). Bantuan alat tersebut merupakan satu-satunya bantuan alat PCR terlengkap yang pernah diterima oleh Pemprov Jatim. 

Direktur Yayasan Stapa Center, Agus Rahmatullah menuturkan, jika bantuan tersebut merupakan bentuk komitmen Yayasan Stapa Center sebagai mitra dari Sampoerna untuk Indonesia dalam bersinergi dengan pemerintah guna membantu penanganan COVID-19. 

"Kita membantu pemerintah provinsi dalam hal ini Ibu Gubernur untuk dapat mempercepat pemeriksaan sampel, yang kita ketahui bersama selama ini bahwa sampel itu agak lama hasilnya keluar. Kami berharap dengan bantuan ini akan mempercepat sehingga kepastian itu ada," terang Agus, ditulis Sabtu (18/7/2020). 

Alat PCRmax, lanjut Agus, menggunakan open system yang dibutuhkan selama ini untuk menerima semua reagen dan mempercepat hasil swab atau tes usap.

"Sistem yang terbuka memungkinkan alat tersebut bisa menerima semua reagen, dan ini akan mempercepat serta memudahkan karena sistem open dengan reagen apapun akan competible. Tujuannya untuk mempercepat pemeriksaan sampel hasil swab," ujar dia.

PCRmax bahkan memiliki 48 lubang pemeriksaan. Dalam pemeriksaan satu sampel atau satu ekstraksi membutuhkan waktu sekitar 30 menit. "Ya mungkin tinggal mengalikan jadi berapa dalam satu hari," ujar dia. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Ada 28 Unit

Sementara itu, Khofifah berencana mengirim alat PCRmax di RS Jiwa Menur. Sehingga makin menambah fasilitas rumah sakit yang bisa melakukan pemeriksaan. 

Sebab, selama ini baru terdapat dua rumah sakit yang memiliki alat pemeriksaan hasil swab atau tes usap yaitu RSUD dr Soetomo dan RS Universitas Airlangga (RSUA). Dengan bantuan ini, total jumlah alat PCR di Jatim menjadi 28 unit. 

"PCRmax ini langsung siap pakai dan mungkin nanti tim dari RSUD dr Soetomo akan memberikan briefing atau training kepada tim dari RS Menur," ucap Khofifah. 

Khofifah mengimbau agar masyarakat bisa segera melakukan swab jika mengalami gejala-gejala klinis yang mengarah pada COVID-19. Dengan demikian bisa dengan cepat dilakukan penanganan. 

"Nah kalau sudah di-swab, maka kita membutuhkan mesin ini kalau open system itu lebih mudah dengan berbagai macam reagennya. Jadi ini insyaallah percepatannya bisa lebih tinggi dari yang lain. Karena biasanya ada optimasi-optimasi itu butuh sampai dua mingguan. Matur nuwun sanget," urai Khofifah. 

Mantan Menteri Sosial itu berharap dengan sinergi bisa mempercepat pengendalian penyebaran Covid-19 di Jatim. "Pokoknya tes yang cepat, tracing yang cepat treatment yang cepat, insyaallah sembuhnya juga tepat," ucap Khofifah. 

Â