Liputan6.com, Jakarta - Jawa Timur kini terdapat enam daerah zona merah COVID-19. Daerah tersebut antara lain Sidoarjo, Surabaya, Gresik, Bojonegoro, Kabupaten Mojokerto, dan Kota Mojokerto.
Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa lewat akun instagramnya @khofifah.ip, seperti dikutip Minggu, (19/7/2020).
"Semangat sedoyo warga Jatim. Tinggal 6 daerah zona merah. Tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan,” tulis Khofifah.
Advertisement
Baca Juga
Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Jatim, Benny Sampirwanto menuturkan, berbagai upaya Gubernur Jawa Timur dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) sehingga mendorong zona merah COVID-19 menjadi enam daerah.
Berdasarkan pengumuman Gugus Tugas COVID-19 Pusat, tujuh kota dan kabupaten di Jawa Timur berhasil berubah dari zona merah atau risiko tinggi ke zona sedang atau risiko rendah berdasarkan 15 indikator epidemiologi.
Dengan demikian distribusi COVID-19 di Jawa Timur antara lain zona merah ada enam kabupaten atau kota, zona orange ada 29 kabupaten/kota dan zona kuning ada tiga kabupaten/kota.
Bila melihat data Dinas Kominfo Jatim, sebaran pasien COVID-19 per 16 Juli 2020 antara lain di Kota Surabaya sebanyak 7.431 orang, Kabupaten Sidoarjo sebanyak 2.565 orang, Kabupaten Gresik sebanyak 1.322 orang, Kabupaten Mojokerto sebanyak 348 orang, Kota Mojokerto sebanyak 160 orang, dan Kabupaten Bojonegoro sebanyak 217 orang.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Pasien Positif COVID-19 Tembus 18.000 Orang di Jawa Timur
Sebelumnya, Jawa Timur mencatatkan pasien sembuh dari Corona COVID-19 naik signifikan pada Sabtu, 18 Juli 2020. Ada tambahan pasien sembuh dari COVID-19 yang mencapai 555 orang.
Meski demikian, tambahan pasien positif COVID-19 sebanyak 204 orang membuat Jawa Timur masih mencatatkan kasus positif terbanyak di Indonesia. Demikian juga dengan angka kematian karena COVID-19. Tercatat total pasien meninggal karena Corona COVID-19 mencapai 1.349 orang.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 di Indonesia, Achmad Yurianto menuturkan, pemeriksaan dilakukan mencapai 25.552 spesimen sehingga total pemeriksaan 1.201.014 spesimen. Dari pemeriksaan tersebut didapatkan kasus konfirmasi positif 1.752 orang sehingga total 84.882 orang.
Yurianto menuturkan, dilihat dari sebarannya, DKI Jakarta mencatatkan kasus baru COVID-19 sebanyak 346 orang dan melaporkan 124 orang sembuh. Kemudian Jawa Tengah melaporkan kasus baru 266 orang dan sembuh 235 orang.
"Jawa Timur melaporkan kasus baru 204 orang dan kasus sembuh 555 orang," ujar dia, Sabtu, 18 Juli 2020.
Berdasarkan laporan media harian COVID-19 18 Juli 2020 pukul 12.00 WIB, tambahan pasien sebanyak 204 orang sehingga membuat total pasien positif COVID-19 sentuh 18.033 orang di Jawa Timur. Angka ini termasuk tertinggi di Indonesia. Setelah itu disusul DKI Jakarta sebanyak 16.236 orang dan Sulawesi Selatan sebanyak 7.881 orang.
Kabar baiknya, tambahan pasien sembuh dari COVID-19 mencapai 555 orang sehingga menjadi 8.868 orang di Jawa Timur. Tambahan pasien sembuh itu termasuk rekor terbanyak. Sebelumnya angka pasien sembuh dari COVID-19 secara harian sebanyak 521 orang.
Meski demikian, angka kematian karena COVID-19 di Jawa Timur masih tinggi. Ada tambahan pasien meninggal karena COVID-19 sebanyak 11 orang menjadi 1.349 orang di Jawa Timur. Angka ini termasuk tertinggi di Indonesia. Menyusul DKI Jakarta sebanyak 727 orang dan Jawa Tengah sebanyak 300 orang.
Kemudian pasien baru Corona COVID-19 terbanyak lainnya di Sulawesi Selatan sebanyak 168 orang dan kasus sembuh 81 orang, Sumatera Utara melaporkan kasus baru 147 orang dan sembuh sebanyak 34 orang, Kalimantan Selatan mencatat 107 kasus baru dan 88 sembuh.
"17 provinsi melaporkan penambahan kasus di bawah 10 dan lima provinsi tanpa penambahan kasus," ujar dia.
Ia menambahkan, provinsi yang melaporkan tanpa penambahan kasus antara lain Aceh, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara.
Pasien sembuh dari COVID-19 sebanyak 1.434 orang sehingga total menjadi 43.268 orang. Di satu sisi, kasus meninggal sebanyak 59 orang sehingga total 4.016 orang. "Kasus suspek kita pantau 37.593 orang. Ada 464 kabupaten/kota yang terdampak di 34 provinsi," tutur dia.
Advertisement