Sukses

Santri Gontor 2 Terpapar COVID-19 Bertambah 4 Orang

Kabupaten Ponorogo juga akan mengoperasikan dua mesin PCR untuk tes COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta - Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur mencatatkan tambahan pasien positif COVID-19 sebanyak empat orang pada Kamis, 23 Juli 2020.

Bupati Ponorogo, Ipong Muchlisoni mengatakan, tambahan pasien positif COVID-19 itu berasal dari Pondok Gontor 2.  Pasien sembuh dari COVID-19 juga bertambah lima orang. Lima pasien itu asal Kertosari, Ronowijayan, Sukorejo, Jetis, dan Mlarak.

Ipong kembali mengingatkan Warga Ponorogo untuk saling menjaga dan kompak bersama-sama berupaya memutus mata rantai penularan COVID-19.

Kabupaten Ponorogo juga akan mengoperasikan dua mesin PCR. Ipong menuturkan, RSUD Dr Harjono mendapatkan bantuan mesin PCR dari BNPB. Tiga orang tenaga analis pun telah dilatih. Saat ini dipersiapkan instalasi dan sarana prasarana penunjangnya.

"Dalam waktu dekat di Kabupaten Ponorogo akan beroperasi dua mesin PCR yaitu di RSUD Dr Harjono dan RSU Aisyiyah yang merupakan hibah dari PP Gontor," ujar dia, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (23/7/2020).

Ia mengharapkan, dengan ada dua mesin PCR, proses testing dapat berjalan lebih cepat. “Tentunya proses penanganan COVID-19 di Kabupaten Ponorogo bisa lebih optimal,” ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 3 halaman

Data COVID-19 di Kabupaten Ponorogo

Terkait data COVID-19 di Kabupaten Ponorogo antara lain pasien sembuh sebanyak 107 orang, meninggal empat orang. Kemudian pasien sedang menjalani isolasi di rumah sakit dan shelter ada 35 orang. “Total 146 orang,” tutur dia.

Dari total 146 kasus COVID-19 antara lain dari Gontor 2 sebanyak 56 orang (sembuh 48), riwayat Surabaya sebanyak 23 orang (sembuh 12), Temboro sebanyak 13 orang (sembuh 13), Ronowijayan sebanyak 13 (sembuh tujuh). Kemudian PPIH Sukolilo sebanyak delapan orang (sembuh 8), Panjeng sebanyak empat orang (sembuh tiga), dan lain-lain 29 orang (sembuh 16).

3 dari 3 halaman

Disiplin Protokol Kesehatan

Ipong mengimbau untuk meningkatkan kedisiplinan melaksanakan protokol kesehatan.Protokol tersebut mulai sering cuci tangan pakai sabun, pakai masker ketika berada di tempat umum dan berinteraksi dengan orang lain, jaga jarak minimal satu meter saat berinteraksi dengan orang lain.

Selain itu, tingkatkan imunitas tubuh dengan olahraga dan gembira, tingkatkan kedisiplinan terhadap protokol kesehatan jika terpaksa harus pergi dan pulang dari zona merah, berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

"Tingkatkan kewaspadaan dan monitoring kedatangan warga dari zona merah. Aktifkan kembali peran satgas COVID-19 yang ada di desa untuk membantu upaya pemutusan rantai penularan," tutur dia.