Liputan6.com, Surabaya- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kediri menyarankan petugas pemutakhiran data pemilih memanfaatkan ponsel saat mencocokkan dan meneliti data pemilih yang terpaksa diisolasi karena Covid-19. Petugas bisa memakai fitur video call atau koordinasi dengan RT sebagai gugus tugas di desa.
“Kegiatan coklit di masa pandemi Covid-19 ini membuat petugas harus berjuang ekstra,” ujar Ketua Divisi Perencanaan Data dan Informasi KPU Kabupaten Kediri Eka Wisnu Wardhana di Kediri, seperti yang dikutip dari Antara, Kamis (24/7/2020).
KPU juga sudah melengkapi petugas dengan berbagai macam alat pelindung diri (APD), yakni pelindung wajah, masker, hingga sarung tangan, guna mengantisipasi penularan Covid-19.
Advertisement
Baca Juga
Wisnu menambahkan, selain harus menghadapi keluarga yang diisolasi karena terkena Covid-19, petugas juga menghadapi masalah klasik saat kegiatan coklit, yakni keluarga yang dituju sedang tidak ada di rumah. Jika demikian, petugas bersangkutan bisa kembali melanjutkan untuk melakukan coklit pada keluarga selanjutnya dan baru kembali melakukan coklit setelah keluarga tersebut ada di rumah. Ia juga mengatakan dalam kegiatan coklit ini juga ada adat kebiasaan baru.
Di pemilihan sebelumnya, warga dengan mudah bisa melakukan pendataan termasuk menempelkan stiker, namun dengan memakai sarung tangan petugas juga harus hati-hati agar stiker tidak tertempel di sarung tangan.
Sampai saat ini, kegiatan coklit di Kabupaten Kediri berjalan dengan baik. Saat ini sudah sekitar 40 persen coklit berlangsung dari jumlah data pemilih sekitar 1,3 juta orang.