Sukses

Top 3 Surabaya: DPRD Minta Dana BOS untuk Biayai Belajar Daring

Berikut sejumlah artikel terpopuler di Surabaya yang dirangkum pada Minggu, 26 Juli 2020.

Liputan6.com, Jakarta - Komisi D Bidang Pendidikan DPRD Kota Surabaya meminta Dinas Pendidikan setempat menggunakan dana Biaya Operasional Siswa (BOS) untuk biaya pembelajaran dalam jaringan (daring), berupa pulsa internet bagi guru dan siswa selama pandemi COVID-19.

Ketua Komisi D DPRD Surabaya Khusnul Khotimah mengatakan berkaitan dengan kebutuhan siswa mengenai kuota internet, pemerintah pusat telah mengeluarkan Permendikbud Nomor 19 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Permendikbud Nomor 8 Tahun 2020 Tentang Petunjuk Teknis Biaya Operasional Sekolah (BOS) Reguler, di Surabaya, Jumat, 24 Juli 2020.

"Dalam Permendikbud baru itu, diatur ketentuan bahwa dana BOS bisa digunakan untuk membeli pulsa internet bagi guru dan siswa dalam mendukung pembelajaran dari rumah selama masa darurat COVID-19," katanya, dilansir dari Antara.

Artikel DPRD Surabaya minta dana BOS untuk biayai belajar daring menyita perhatian. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di Surabaya? Berikut sejumlah artikel terpopuler di Surabaya yang dirangkum pada Minggu, (26/7/2020):

1.DPRD Surabaya Minta Dana BOS untuk Biayai Belajar Daring

Komisi D Bidang Pendidikan DPRD Kota Surabaya meminta Dinas Pendidikan setempat menggunakan dana Biaya Operasional Siswa (BOS) untuk biaya pembelajaran dalam jaringan (daring), berupa pulsa internet bagi guru dan siswa selama pandemi COVID-19.

Ketua Komisi D DPRD Surabaya Khusnul Khotimah mengatakan berkaitan dengan kebutuhan siswa mengenai kuota internet, pemerintah pusat telah mengeluarkan Permendikbud Nomor 19 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Permendikbud Nomor 8 Tahun 2020 Tentang Petunjuk Teknis Biaya Operasional Sekolah (BOS) Reguler, di Surabaya, Jumat, 24 Juli 2020.

"Dalam Permendikbud baru itu, diatur ketentuan bahwa dana BOS bisa digunakan untuk membeli pulsa internet bagi guru dan siswa dalam mendukung pembelajaran dari rumah selama masa darurat COVID-19," katanya, dilansir dari Antara.

Berita selengkapnya baca di sini

2.Pasien COVID-19 di Jawa Timur Tembus 20 Ribu Orang pada 25 Juli 2020

 Jawa Timur masih mencatatkan kasus baru Corona COVID-19 terbanyak di Indonesia pada Sabtu, 25 Juli 2020. Bahkan pasien positif COVID-19 di Jawa Timur tembus angka 20 ribu.

Ada tambahan pasien baru COVID-19 sebanyak 310 orang sehingga menjadi 20.256 orang. Angka pasien COVID-19 itu termasuk tertinggi di Indonesia. Disusul DKI Jakarta sebanyak 18.741 orang dan Sulawesi Selatan sebanyak 8.748 orang. Demikian mengutip laporan media harian COVID-19 25 Juli 2020 pukul 12.00 WIB.

Sementara itu, pasien sembuh dari COVID-19 bertambah 409 orang secara harian termasuk tertinggi di Indonesia pada 25 Juli 2020. Dengan tambahan pasien sembuh itu, sehingga total menjadi 11.955 orang. Kemudian di DKI Jakarta sebanyak 11.725 orang dan Sulawesi Selatan sebanyak 5.809 orang.

Berita selengkapnya baca di sini

3. 31 Tenaga Medis RSUD Ngudi Waluyo Blitar Terpapar COVID-19

Ada tambahan 39 pasien positif COVID-19 di Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Dari jumlah itu, 31 pasien berasal dari Klaster RSUD Ngudi Waluyo, Kabupaten Blitar.

"Untuk update persebaran COVID-19 di Kabupaten Blitar, terdapat 39 kasus terkonfirmasi baru, sebanyak 31 kasus di antara dari klaster RSUD Ngudi Waluyo atau gowes (bersepeda)," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Blitar Krisna Yekti di Blitar, Jumat malam, 24 Juli 2020, seperti dikutip dari Antara.

Ia menuturkan, petugas medis yang tertular COVID-19 pada klaster RSUD Ngudi Waluyo berasal dari berbagai daerah di Kabupaten Blitar, seperti Kecamatan Binangun, Doko, Gandusari, Garum, dan Kanigoro, dengan total 31 orang terkonfirmasi. Sedangkan delapan orang lainnya yang terkonfirmasi dari klaster lainnya.

Berita selengkapnya baca di sini

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini